"Bersama dengan teman-teman kami, kami ingat dengan rasa terima kasih yang dalam atas peristiwa 30 tahun yang lalu," kata Steinmeier saat upacara di Bernauer Strasse Berlin Wall Memorial, seperti dilansir Reuters, Minggu (10/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Steinmeir juga mengucapkan terima kasih kepada Negara Polandia-Slovakia. Menurutnya, perdamaian tidak akan terwujud jika tidak negara di Eropa Timur tidak bersatu.
"Tanpa keberanian dan keinginan untuk kebebasan orang Polandia dan Hongaria, Ceko dan Slovakia, revolusi damai di Eropa Timur dan reunifikasi Jerman tidak akan mungkin terjadi," kata Steinmeier.
Steinmeier mengatakan bagaimanapun peristiwa bersejarah itu tidak menjadi akhir sejarah seperti yang dikatakan oleh sejarawan AS Francis Fukuyama. Perjuangan sistem politik terus berlanjut dan masa depan lebih tidak pasti daripada sebelumnya, tambahnya.
"Demokrasi liberal sedang ditantang dan dipertanyakan. Itu sebabnya Jerman dan sekutu Eropa harus berjuang setiap hari untuk Eropa yang damai dan bersatu dengan masing-masing negara harus melakukan bagiannya untuk mengatasi perbedaan," katanya.
"Nilai-nilai yang menjadi dasar Eropa didirikan - kebebasan, demokrasi, kesetaraan, penegakan hukum, penghormatan terhadap hak asasi manusia - sama sekali tidak terbukti dengan sendirinya. Dan mereka harus dipenuhi dengan hidup dan harus dipertahankan lagi dan lagi," imbuhnya.
Perayaan di Berlin ini diakhiri dengan pesta di Gerbang Brandenburg di malam hari. Pesta itu menampilkan orkestra Staatskapelle Berlin yang disutradarai oleh Daniel Barenboim dan musik elektronik dengan legenda techno DJ WestBam.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini