3 Orang Kritis Usai Bentrokan Demonstran dan Polisi Hong Kong

3 Orang Kritis Usai Bentrokan Demonstran dan Polisi Hong Kong

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Nov 2019 15:38 WIB
aksi-aksi demo di Hong Kong telah berlangsung nyaris lima bulan (Foto: DW (News))
Hong Kong - Tiga orang saat ini dalam kondisi kritis di Hong Kong setelah bentrokan yang terjadi antara polisi dan demonstran akhir pekan lalu.

Aparat polisi antihuru-hara menyerbu sejumlah pusat perbelanjaan pada Minggu (3/11), termasuk Cityplaza, yang dipenuhi keluarga dan anak-anak, yang berada di pinggiran Taikoo Shing, Hong Kong timur. Para demonstran yang berkumpul di mal tersebut, awalnya membentuk rantai manusia secara damai, sebelum kemudian berhadapan dengan polisi dalam bentrokan.

Dalam insiden kemarin, seorang pria bersenjatakan pisau juga menyerang sejumlah orang hingga terluka. Pria tersebut kemudian terluka usai dipukuli para demonstran dengan kayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Otoritas Rumah Sakit Hong Kong menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (4/11/2019), tiga orang dalam kondisi kritis, dengan satu orang lainnya mengalami luka-luka serius. Mereka termasuk di antara total 30 orang yang terluka dalam bentrokan pada Minggu (3/11) tersebut.

Seorang mahasiswa di Universitas Shue Yan dipukul dengan tabung gas air mata dan menderita luka bakar parah dalam insiden terpisah di akhir pekan tersebut. Demikian disampaikan serikat mahasiswa universitas tersebut.

Aksi demo terbaru pada akhir pekan lalu tersebut, digelar setelah pemerintah China memperingatkan tidak akan menoleransi setiap perbedaan pendapat dan tantangan terhadap sistem pemerintahan di Hong Kong. China disebut tengah menyusun langkah untuk meningkatkan pendidikan patriotisme di kota semi-otonomi tersebut.

Komisi Urusan Hong Kong, Macau dan Hukum Dasar, Shen Chunyao, menyebut bentrokan yang terjadi di Hong Kong, yang merupakan Wilayah Administrasi Khusus, menjadi topik penting dalam rapat besar Partai Komunis China yang dipimpin Presiden Xi Jinping pekan ini.

Pemerintah pusat China sejauh ini menyatakan yakin bahwa pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dan Kepolisian Hong Kong akan mampu meredakan unjuk rasa sarat kekerasan yang masih marak di kota tersebut.


Nyaris lima bulan belakangan ini, aksi protes besar-besaran di Hong Kong telah menarik perhatian dunia. Dilengkapi teknologi komunikasi modern, para demonstran memfokuskan kemarahan mereka kepada pemerintah Hong Kong, lembaga kepolisian dan simbol-simbol pemerintahan Beijing.


Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads