Perempuan bernama Fatou Jallow tersebut menuding Jammeh telah memperkosanya untuk menghukum dirinya karena telah menolak pinangannya untuk menjadi istrinya.
"Apa yang ingin dia lakukan adalah memberikan saya pelajaran, apa yang ingin dia lakukan adalah memanifestasikan egonya," cetus Jallow saat bersaksi di depan komisi kebenaran dan rekonsiliasi Gambia, Truth, Reconciliation and Reparations Commission (TRRC) mengenai tuduhan pemerkosaan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jammeh kabur dari Gambia pada Januari 2017 setelah kalah dalam pemilihan presiden dan menolak untuk lengser. Karena menolak menyerahkan jabatannya, negara-negara Afrika Barat lainnya mengintervensi dengan mengirimkan pasukan ke Gambia. Jammeh pun pergi mengasingkan diri ke Equatorial Guinea, sebuah negara di Afrika Tengah.
Jammeh berkuasa setelah kudeta tak berdarah pada Juli 1994 dan berulang kali terpilih kembali dalam pemilihan yang hasilnya disengketakan, hingga akhirnya kalah dalam pemilihan presiden pada Desember 2016. Dia dikalahkan oleh kandidat yang relatif tidak dikenal publlik, Adama Barrow.
TRRC dibentuk oleh Presiden Adama Barrow untuk menyelidiki dugaan-dugaan pelanggaran HAM yang telah dilakukan semasa 22 tahun kepemimpinan Jammeh, termasuk laporan mengenai pembunuhan, penyiksaan dan penahanan paksa.
Simak juga video "Jokowi Sasar Eropa dan Afrika Untuk Tujuan Ekspor" :
(ita/ita)











































