Seperti dilansir Reuters, Kamis (31/10/2019), dua napi lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan yang terjadi pada Rabu (30/10) waktu setempat. Keduanya telah dibawa ke rumah sakit setempat dengan helikopter.
Belum diketahui secara jelas kronologi kejadian dan penyebab pecahnya bentrokan di dalam penjara tersebut. Jumlah napi yang terlibat bentrokan juga tidak diketahui lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai aksi kekerasan, termasuk tindak pembunuhan, menjadi salah satu isu yang paling mendesak untuk diselesaikan oleh pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.
Personel Kepolisian Morelos dan para tentara dari militer Meksiko, juga para polisi militer dari Garda Nasional, dikerahkan ke lokasi untuk mengendalikan situasi.
"Sekitar 350 personel keamanan dikerahkan untuk memberlakukan protokol keamanan nasional, dan kendali penuh serta total (atas penjara tersebut) telah didapatkan kembali," demikian pernyataan otoritas setempat.
Dilaporkan bahwa enam napi tewas dalam bentrokan tersebut. Salah satu yang tewas disebut sebagai Raymundo Isidro, yang merupakan mantan pemimpin geng kriminal Guerreros Unidos untuk wilayah Morelos.
Diketahui bahwa geng kriminal Guerreros Unidos diyakini bertanggung jawab atas hilangnya 43 mahasiswa secara misterius tahun 2014 lalu.
Laporan otoritas Meksiko menyebut saat itu Guerreros Unidos salah mengira 43 orang itu sebagai anggota geng rival mereka. Penyebabnya, seragam yang dipakai 43 mahasiswa jurusan pendidikan guru itu mirip dengan seragam geng rival Guerreros Unidos.
Para anggota geng kriminal Guerreros Unidos dilaporkan membunuh 43 orang itu di kota Iguala, Guerrero, lalu membakar jenazah mereka di dekat tempat pembuangan sampah. Tidak hanya itu, jenazah para korban juga dibuang ke dalam sungai setempat. Kasus itu memicu kemarahan dunia internasional dan memicu kecaman untuk pemerintahan mantan Presiden Enrique Pena Nieto.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini