Seperti dilansir Reuters, Rabu (30/10/2019), pemecatan empat pejabat ini disampaikan melalui dua pengumuman kerajaan terpisah yang dirilis pada Selasa (29/10) waktu setempat. Identitas keempat pejabat yang dipecat ini tidak diungkap ke publik.
Dalam salah satu pengumuman disebutkan bahwa dua pejabat Kerajaan Thailand, yang diidentifikasi sebagai 'penjaga kamar', dipecat karena 'pelanggaran yang sangat jahat' dan 'perzinaan'. Pelanggaran yang dilakukan kedua pejabat kerajaan ini disebut melanggar kode etik untuk orang dalam istana (abdi dalem).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu pengumuman lainnya menyebut dua pejabat militer dipecat karena 'kelalaian' dalam tugas mereka sebagai penjaga istana dan 'berperilaku tidak pantas dengan pangkat dan gelar mereka'.
Menurut pengumuman-pengumuman tersebut, empat pejabat Kerajaan Thailand itu dilucuti dari pangkat dan gelar mereka masing-masing.
Pemecatan empat pejabat ini mengikuti pemecatan enam pejabat kerajaan lainnya, pekan lalu. Keenam pejabat itu dituduh melakukan pelanggaran disiplin yang membahayakan tugas kerajaannya.
Sejak naik takhta menggantikan mendiang ayahnya tahun 2016, Raja Vajiralongkorn membuktikan diri sebagai raja yang tegas. Dia mengambil lebih banyak kendali langsung atas urusan-urusan kerajaan dan kekayaan takhta yang besar. Dia juga memindahkan dua unit militer dari korps militer ke kendali personalnya.
Pekan lalu, Raja Vajiralongkorn memutuskan untuk mencabut gelar selirnya dalam pengumuman mengejutkan. Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa gelar 'Chao Khun Phra' atau Selir Kerajaan dicabut dari Sineenat Wongvajirapakdi yang berumur 34 tahun. Gelar itu baru diberikan beberapa bulan lalu.
Sineenat dituduh 'tidak setia' dan menunjukkan permusuhan dengan Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana, yang menikahi Raja Vajiralongkorn pada Mei lalu atau beberapa hari sebelum upacara naik takhta.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini