Jakarta -
Presiden Chile Sebastian Pinera mengumumkan perombakan besar-besaran kabinetnya. Keputusan ini merupakan respons atas aksi demonstrasi besar-besaran yang belakangan melanda
Chile.
Seperti dilansir dari
Reuters Sabtu (26/10/2019), Sebastian Pinera mengumumkan keputusan perombakan besar kabinetnya ini pada hari Sabtu waktu setempat. Dia memasukan keputusannya ini sebagai bagian dari agenda reformasi dan untuk menjinakkan aksi protes.
"Saya telah memberitahu semua menteri saya untuk mundur dalam rangka perombakan kabinet. Keputusan ini semata-mata untuk menghadapi tuntutan baru," kata Pinera kepada wartawan di istana presiden La Moneda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman ini ialah respon atas unjuk rasa damai yang terjadi pada Jumat (25/10) malam lalu. Ada sekitar satu juta warga Chile membanjiri jalan-jalan untuk menyerukan reformasi model sosial dan ekonomi negara Amerika Selatan itu.
Pinera tidak mengumumkan secara spesifik perombakan itu. Namun, sebuah dokumen yang diperoleh oleh Reuters, menyarankan Pinera mempertimbangkan untuk mengganti kepala dari setidaknya sembilan kementerian, termasuk kementerian dalam negeri, pertahanan, ekonomi, transportasi dan lingkungan.
Sebelumnya, diketahui protes di Chile dipicu lantaran kenaikan tarif kereta bawah tanah lebih dari seminggu yang lalu tetapi mendidih menjadi kerusuhan yang telah menewaskan sedikitnya 17 orang, mengakibatkan lebih dari 7.000 ditangkap dan menyebabkan kerugian di sektor bisnis lebih dari $ 1,4 miliar.
Chile merupakan produsen tembaga top dunia. Secara tradisional menjadi salah satu penopang ekonomi pasar bebas paling makmur dan stabil di kawasan itu. Namun kesenjangan yang mengakar dan biaya hidup yang meningkat telah memicu seruan untuk perubahan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini