.webp)
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/10/2019), ratusan polisi militer yang tiba di wilayah Chechnya, Rusia itu akan bekerja untuk memastikan keselamatan penduduk dan membantu pasukan Kurdi mundur sejauh 30 kilometer dari perbatasan.
Dalam sebuah statemen, kementerian tersebut menyatakan, lebih dari 20 kendaraan lapis baja juga dikirimkan ke Suriah untuk membantu melakukan tugas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan kementerian bahwa polisi militer Rusia telah melakukan patroli pertama mereka pada Rabu (23/10) waktu setempat.
Pekan ini, Rusia dan Turki telah menandatangani sebuah kesepakatan yang mengatur tentang polisi militer Rusia dan penjaga perbatasan Suriah memfasilitasi mundurnya pasukan Kurdi, People's Protection Units (YPG) sejauh 30 kilometer dari perbatasan.
Kesepakatan Rusia dan Turki itu dicapai setelah pembicaraan secara marathon antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin di resor Laut Hitam, Sochi pada Selasa (22/10) lalu.
Kesepakatan ini tercapai menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan AS yang bersekutu dengan pasukan Kurdi dalam memerangi kelompok ISIS di Suriah.
Namun pada Kamis (24/10) waktu setempat, pemerintah AS menyatakan akan meningkatkan keberadaan pasukan militernya untuk mengamankan ladang-ladang minyak di Suriah timur laut seiring mundurnya pasukan Kurdi dari sejumlah lokasi.
Simak juga video "Turki Hentikan Serangan ke Suriah, AS Cabut Sanksi Ankara" :
(ita/ita)
