Presiden AS Donald Trump, yang perintahnya menarik pasukan AS dari perbatasan Suriah-Turki telah memicu intervensi militer Turki tersebut, mengatakan bahwa Washington kini akan berupaya untuk menengahi gencatan senjata.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper pun mendorong keras Turki untuk menghentikan serangan-serangan militernya sebagai awal untuk negosiasi gencatan senjata. Esper bahkan mengingatkan adanya "konsekuensi serius" jika Turki tidak menghentikan operasi militernya.
Namun Erdogan bersumpah bahwa operasi militer terhadap pasukan Kurdi di Suriah tersebut "tak akan berhenti".
"Sekarang ada ancaman-ancaman yang datang dari kanan dan kiri, menyuruh kami untuk menghentikan ini," ujar Erdogan. "Kami tak akan mundur," tegasnya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/10/2019).