Temuan PBB: 30 Warga Sipil di Afghanistan Tewas Dibombardir AS

Temuan PBB: 30 Warga Sipil di Afghanistan Tewas Dibombardir AS

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 09 Okt 2019 16:17 WIB
ilustrasi (Foto: REUTERS/Ammar Awad)
Kabul - Setidaknya 30 warga sipil tewas ketika militer Amerika Serikat membombardir sejumlah fasilitas pembuat narkoba di Afghanistan barat pada Mei lalu. Demikian hasil temuan sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Namun militer AS dengan cepat membantah temuan tersebut.

Badan PBB tersebut, Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) melakukan penyelidikan selama lebih dari empat bulan untuk mengetahui apa yang terjadi pada 5 Mei lalu, ketika militer AS membombardir puluhan tempat yang diidentifikasinya sebagai lab-lab metamfetamin Taliban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam sebuah statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (9/10/2019), UNAMA menyatakan pihaknya telah "memverifikasi 39 korban sipil (30 orang tewas, lima orang luka-luka dan empat tidak dapat ditentukan), termasuk 14 anak-anak dan satu perempuan, akibat serangan-serangan udara pada 5 Mei".


Badan PBB itu menyatakan, pihaknya juga telah menerima informasi kredibel mengenai 30 korban tewas lainnya -- kebanyakan perempuan dan anak-anak -- dan sedang bekerja untuk memverifikasi informasi tersebut.

Pasukan AS-Afghanistan (USFOR-A) mengecam temuan UNAMA tersebut. Militer AS itu mempertanyakan metodologi badan tersebut dan menegaskan bahwa serangan-serangan "presisinya" telah dengan akurat menargetkan lab-lab metamfetamin.


"Selain pengumpulan citra selama serangan-serangan presisi, USFOR-A melakukan penilaian menyeluruh terhadap fasilitas dan daerah-daerah sekitarnya setelah serangan," demikian disampaikan USFOR-A.

"Penilaian gabungan menentukan bahwa serangan itu tidak menyebabkan kematian atau cedera pada non-kombatan," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads