Lonjakan ini terjadi seiring upaya keras Presiden Donald Trump untuk menghentikan imigrasi ilegal, yang baru mulai menunjukkan hasil dalam tiga bulan terakhir, ketika jumlah penangkapan di perbatasan turun drastis.
Pjs Direktur Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP), Mark Morgan mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (9/10/2019), para migran yang ditangkap di perbatasan Meksiko turun menjadi hanya sekitar 52 ribu orang pada September lalu, bulan akhir dalam tahun fiskal 2019. Angka ini turun dari 144 ribu orang pada Mei lalu dan merupakan angka bulanan terendah dalam satu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar migran yang ditangkap itu adalah para migran Amerika Tengah yang kabur dari kemiskinan dan kekerasan, yang menyeberangi perbatasan dalam kelompok-kelompok besar dan unit-unit keluarga dari Meksiko ke AS.
Pemerintahan Trump telah meningkatkan upaya-upaya untuk menghentikan eksodus dari Honduras, Guatemala dan El Salvador dengan meminta Meksiko untuk menghalangi transit mereka dan mengharuskan mereka untuk mengajukan suaka di negara pertama yang mereka masuki -- artinya bisa Guatemala atau Meksiko.
"CBP terus bekerja sama dengan mitra-mitra asing kami -- khususnya Meksiko, El Salvador, Guatemala dan Honduras -- untuk mengatasi ini sebagai krisis regional," ujar Morgan dalam briefing Gedung Putih.
Pemerintahan Trump juga telah memerintahkan pengusiran semua pencari suaka kembali ke Meksiko, dan sedang melawan perintah pengadilan yang menghalangi pelaksanaan perintah pengusiran itu. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini