Defisit Rp 3,2 Triliun, PBB Bisa Kehabisan Uang Akhir Oktober

Defisit Rp 3,2 Triliun, PBB Bisa Kehabisan Uang Akhir Oktober

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 08 Okt 2019 14:53 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres (Dok. Anadolu Agency)
New York - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sedang mengalami defisit sebesar US$ 230 juta (Rp 3,2 triliun). Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, bahkan menyatakan PBB mungkin bisa kehabisan uang pada akhir Oktober ini.

Seperti dilansir AFP, Selasa (8/10/2019), dalam surat yang ditujukan kepada 37 ribu pegawai pada Sekretariat PBB dan yang didapatkan AFP, Guterres menyatakan langkah-langkah khusus tambahan akan diambil untuk memastikan gaji dan hak bisa dibayarkan.

"Negara-negara anggota (PBB) hanya membayar 70 persen dari jumlah total yang dibutuhkan untuk anggaran operasional rutin kita di tahun 2019. Ini memicu kekurangan uang tunai sebesar US$ 230 juta pada akhir September. Kita berisiko menguras cadangan likuiditas kita pada akhir bulan," sebut Guterres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk menghemat pengeluaran, Guterres menyebutkan langkah seperti menunda konferensi-konferensi dan rapat-rapat dan mengurangi layanan, sambil membatasi kunjungan resmi ke aktivitas-aktivitas penting saja dan mengambil langkah untuk menghemat energi.

Seorang pejabat PBB yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa awal tahun ini, Guterres telah meminta negara-negara anggota PBB untuk meningkatkan kontribusi untuk menghindari masalah finansial, namun negara-negara itu menolak.

"Tanggung jawab utama bagi kesehatan finansial kita ada pada negara-negara Anggota," tegas Guterres.


Diketahui bahwa tanpa menyertakan operasi menjaga perdamaian, anggaran operasional PBB untuk tahun 2018-2019 mencapai angka US$ 5,4 miliar, dengan Amerika Serikat (AS) memberikan kontribusi paling besar yakni 22 persen.




Simak video Poin-poin Penting yang Disampaikan JK Dalam Sidang PBB:

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads