Seperti dilansir AFP, Selasa (8/10/2019), dalam surat yang ditujukan kepada 37 ribu pegawai pada Sekretariat PBB dan yang didapatkan AFP, Guterres menyatakan langkah-langkah khusus tambahan akan diambil untuk memastikan gaji dan hak bisa dibayarkan.
"Negara-negara anggota (PBB) hanya membayar 70 persen dari jumlah total yang dibutuhkan untuk anggaran operasional rutin kita di tahun 2019. Ini memicu kekurangan uang tunai sebesar US$ 230 juta pada akhir September. Kita berisiko menguras cadangan likuiditas kita pada akhir bulan," sebut Guterres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghemat pengeluaran, Guterres menyebutkan langkah seperti menunda konferensi-konferensi dan rapat-rapat dan mengurangi layanan, sambil membatasi kunjungan resmi ke aktivitas-aktivitas penting saja dan mengambil langkah untuk menghemat energi.
Seorang pejabat PBB yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa awal tahun ini, Guterres telah meminta negara-negara anggota PBB untuk meningkatkan kontribusi untuk menghindari masalah finansial, namun negara-negara itu menolak.
"Tanggung jawab utama bagi kesehatan finansial kita ada pada negara-negara Anggota," tegas Guterres.
Diketahui bahwa tanpa menyertakan operasi menjaga perdamaian, anggaran operasional PBB untuk tahun 2018-2019 mencapai angka US$ 5,4 miliar, dengan Amerika Serikat (AS) memberikan kontribusi paling besar yakni 22 persen.
Simak video Poin-poin Penting yang Disampaikan JK Dalam Sidang PBB:
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini