Luncurkan Operasi Militer di Suriah, Turki Janji Tak Biarkan ISIS Kembali

Luncurkan Operasi Militer di Suriah, Turki Janji Tak Biarkan ISIS Kembali

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 18:47 WIB
Artileri pasukan militer Turki disiagakan di dekat perbatasan Suriah (DHA via AP)
Ankara - Otoritas Turki menegaskan tidak akan membiarkan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk kembali muncul di Suriah. Penegasan ini disampaikan Turki setelah meluncurkan operasi militer terhadap milisi Kurdi di Suriah, yang dikhawatirkan bisa menyokong kembalinya ISIS.

"Turki juga akan melanjutkan perjuangan melawan DAESH (nama Arab ISIS) dan tidak akan membiarkan mereka kembali dalam bentuk apapun," tegas juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, seperti dilansir AFP, Senin (7/10/2019).

Otoritas Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikan tentaranya dari posisi-posisi di sepanjang perbatasan Turki dan Suriah, setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa AS tidak akan menghalangi operasi militer Turki terhadap milisi Kurdi di Suriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ditegaskan juga oleh Gedung Putih bahwa AS tidak akan mendukung operasi militer tersebut. Namun di sisi lain, AS juga menyatakan tidak akan membela milisi Kurdi dari gempuran militer Turki.

Padahal diketahui bahwa milisi Kurdi yang bernama Unit Perlindungan Rakyat (YPG) selama ini memimpin Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang membantu koalisi pimpinan AS melawan ISIS di wilayah Suriah. SDF ada di barisan depan saat merebut wilayah-wilayah strategis yang sebelumnya dikuasai ISIS.

Dalam pernyataan terpisah, SDF menyebut penarikan tentara AS dari Suriah bagian timur laut dan utara akan mengancam situasi karena memicu kekosongan keamanan. "Itu bisa membalikkan upaya sukses dalam mengalahkan ISIS," sebut SDF dalam pernyataannya.

Sementara itu dalam pernyataannya, otoritas Turki menyatakan penetapan 'zona aman' di dalam wilayah Suriah akan mengizinkan 2 juta pengungsi Suriah untuk pulang.

"Zona aman akan memenuhi dua tujuan: mengamankan perbatasan Turki dengan mengeliminasi elemen teroris dan mengizinkan pengungsi kembali ke rumah-rumah mereka," sebut Kalin. Diketahui Turki telah menetapkan milisi Kurdi sebagai 'teroris'.

Ditegaskan Kalin dalam pernyataannya bahwa Turki 'tidak tertarik pada pendudukan atau mengubah demografi' di Suriah.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads