Seperti dilansir AFP dan CNN, Senin (7/10/2019), penembakan brutal ini terjadi di sebuah bar bernama Tequila KC di Kansas pada Minggu (6/10) dini hari waktu setempat. Dua pelaku masuk ke dalam bar, pada pukul 01.30 waktu setempat, dengan membawa pistol dan langsung melepas tembakan.
"Kami mendapati total sembilan orang yang terkena tembakan," demikian pernyataan Kepolisian Kansas City seperti disampaikan via Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Empat korban ditemukan tewas di dalam gedung dan lima orang lainnya ditemukan di luar gedung dalam kondisi luka-luka, semuanya karena tembakan," sebut Kepolisian Kansas City dalam pernyataannya.
Ditambahkan pihak kepolisian bahwa para korban luka kini dalam kondisi stabil di rumah sakit setempat. Dua orang di antaranya telah diperbolehkan pulang.
Penyelidikan awal dari kepolisian menunjukkan penembakan diawali oleh pertengkaran di dalam bar. Juru bicara kepolisian setempat, Thomas Tomasic, menyebut bahwa sejumlah saksi mata menuturkan penembakan dipicu oleh pertengkaran yang terjadi beberapa jam sebelumnya.
![]() |
Dua pelaku melarikan diri dari lokasi usai melakukan penembakan. Kepolisian setempat tengah memburu kedua tersangka, yang identitasnya belum diungkap ke publik. Namun polisi merilis foto kedua tersangka saat terekam CCTV di bar tersebut dan meminta publik untuk membantu mencari keberadaan mereka.
Salah satu bartender di bar tersebut, Jose Valdez, menuturkan kepada media lokal WDAF afiliasi CNN bahwa salah satu pelaku pernah mengacau di bar tersebut beberapa bulan lalu. Pelaku, sebut Valdez, awalnya datang ke bar untuk minum-minum, namun pihak bar menolak untuk melayaninya dan pelaku marah.
Pelaku melemparkan gelas ke salah satu bartender dan diusir keluar dari bar. Beberapa jam kemudian, pelaku kembali bersama satu pria lainnya dan masuk lewat pintu belakang sambil membawa pistol. Pelaku kemudian melakukan penembakan di dalam bar. Sekitar 40 orang ada di dalam bar saat penembakan terjadi, kekacauan pun tak terhindarkan.
Empat korban tewas semuanya berjenis kelamin laki-laki dan keturunan Hispanik. Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard, mengonfirmasi bahwa dua korban tewas dalam penembakan ini merupakan warga negara mereka.
Para penyidik setempat meyakini penembakan ini merupakan insiden terisolasi dan tidak ada motif ras di baliknya. "Polisi tidak menganggap ini didasari motif ras. Kami tidak memperkirakan pelaku akan kembali melakukan aksi semacam ini lagi," tegas Tomasic dalam keterangannya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini