Korban Tambang Emas Runtuh di Kongo Bertambah Jadi 22 Orang

Korban Tambang Emas Runtuh di Kongo Bertambah Jadi 22 Orang

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 05:14 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Kinshasa - Jumlah penambang ilegal yang tewas dalam runtuhnya tambang emas di Republik Demokratik Kongo bertambah. Menteri Sosial Kongo Steve Mbikayi menyebut jumlah penambang yang tewas adalah 22 orang.

Dilansir CNN, Kamis (3/10/2019), menurut Mbikayi, jumlah awal korban tewas awal dari insiden yang terjadi pada Rabu (2/10) di sebuah tambang yang dikelola secara ilegal di kota Kampene, Provinsi Maniema, Kongo, adalah 14. Namun, petugas penyelamat yang mencari korban menemukan tujuh jasad lagi.


Mbikayi mengatakan satu dari tiga penambang yang terluka parah dalam kecelakaan itu meninggal di rumah sakit pada Kamis (3/10). Dia menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan menanggung biaya pemakaman para korban serta menanggung biaya pengobatan korban yang terluka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasi penambangan ilegal dengan keamanan yang tidak memadai menjamur di Republik Demokratik Kongo yang kaya mineral. Sering terjadi kecelakaan di lokasi-lokasi penambangan ilegal ini.

Setidaknya 36 penambang ilegal tewas setelah tambang tembaga milik Glencore di Kolwezi, wilayah tenggara Kongo, runtuh pada Juni 2019 lalu. Berdasarkan data dari raksasa pertambangan Anglo-Swiss, rata-rata ada 2.000 penambang ilegal memasuki lokasi pertambangan mereka di Kongo setiap hari. (azr/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads