Hong Kong - Media nasional
China membela aksi polisi
Hong Kong yang menembak seorang demonstran pelajar, yang menyerang polisi dengan tongkat besi dalam bentrokan. Disebutkan media nasional China bahwa respons itu 'legal dan pantas'.
Seperti dilansir media lokal,
South China Morning Post (SCMP), Rabu (2/10/2019), seorang siswa sekolah menengah di Hong Kong bernama Tsang Chi-Kin yang berusia 18 tahun menjadi
demonstran pertama yang ditembak dengan peluru tajam oleh polisi, sejak
unjuk rasa besar-besaran digelar mulai Juni lalu.
Kepala Kepolisian Hong Kong, Stephen Lo, membela respons yang diberikan anak buahnya dan menyebut si polisi terpaksa melepas tembakan dengan pistol yang dipegangnya karena merasa nyawanya dalam bahaya. Namun para aktivis dan kelompok demonstran mengecam aksi polisi itu dan menyatakan seharusnya polisi menggunakan senjata yang tidak mematikan untuk membela diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusuh menyerang polisi dalam skala besar di Tsuen Wan," tulis kantor berita China,
Xinhua, dalam editorialnya pada Rabu (2/10) pagi. "Nyawa seorang polisi di lokasi ada di bawah ancaman serius dan dia terpaksa menembak ke arah penyerang untuk melindungi nyawanya juga koleganya," imbuh Xinhua.
"Tindakan itu benar-benar legal, sah dan pantas," tegas
Xinhua dalam ulasannya.
Artikel
Xinhua itu menyebut level aksi kekerasan di Hong Kong pada Selasa (1/10) kemarin, saat peringatan 70 tahun berdirinya China, sebagai 'gila'.
"'Teror hitam' telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan semakin mendekati kegilaan. Untuk menghentikan kekerasan dan meredakan gangguan, kita harus menonjolkan kekuatan penegakan hukum, memangkas tumor kekerasan dan mengadili seluruh perusuh sesuai dengan aturan hukum sesegera mungkin," sebut
Xinhua.
Diserukan juga oleh
Xinhua agar publik Hong Kong, khususnya kaum muda, 'tidak dimanfaatkan' oleh 'para manipulator' yang menghasut mereka untuk turun ke jalan dan melanggar aturan hukum. Tidak disebut lebih lanjut siapa manipulator yang dimaksud oleh
Xinhua.
"Orang-orang yang berpakaian serba hitam merupakan ancaman teroris terbesar bagi Hong Kong," sebut
Xinhua, sembari mengulang tuduhan bahwa pimpinan demonstran melawan China dan berupaya mengambil alih Hong Kong.
Dalam konferensi pers pada Selasa (1/10) malam, Kepala Kepolisian Hong Kong menyebut total ada enam peluru tajam yang dilepaskan polisi dalam empat insiden terpisah sepanjang bentrokan pada Selasa (1/10) waktu setempat. Lima peluru tajam di antaranya dilepaskan ke udara sebagai tembakan peringatan dan satu peluru tajam mengenai Tsang. Ditegaskan Lo bahwa penyelidikan akan dilakukan terhadap insiden ini.
Tsang yang dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, telah menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di dadanya. Pada Rabu (2/10) pagi waktu setempat, kondisi Tsang dilaporkan stabil di rumah sakit.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini