Seperti dilansir AFP, Selasa (1/10/2019), pemandu wisata bernama Edward Peng Xuehua (56) ini adalah warga naturalisasi AS. Dia ditangkap di Hayward, California, pada Jumat (27/9) waktu setempat. Departemen Kehakiman AS menyebut Peng ditahan tanpa jaminan sehingga dia tetap ditahan selama penyelidikan.
Disebutkan Departemen Kehakiman AS bahwa Peng kedapatan oleh penyidik FBI beberapa kali menerima informasi via metode 'dead drops' -- metode tukar informasi atau objek dalam spionase dengan menggunakan lokasi rahasia tanpa pertemuan langsung. FBI juga memergoki Peng memegang sejumlah SD memory card berisi informasi sensitif. Oleh otoritas AS, Peng awalnya dijerat dakwaan bertindak sebagai agen asing secara ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas spionase Peng terbongkar dalam 'operasi agen ganda' yang menargetkan MSS, yang merupakan sayap intelijen nasional China. FBI menyalurkan informasi rahasia itu kepada agen MSS menggunakan sang agen ganda AS, yang dibayar untuk informasi tersebut.
Operasi itu membawa FBI kepada Peng, yang pada tahun 2015 lalu terpantau mengambil sebuah SD card berisi informasi rahasia AS. SD card itu sengaja ditinggalkan oleh sang agen ganda, yang mengaku diberitahu oleh agen China untuk menyembunyikannya di dalam buku di meja resepsionis di sebuah hotel di Newark, California.
Beberapa bulan kemudian, pada Oktober 2015, Peng kedapatan mengambil sebuah buku yang ditinggal di hotel yang sama. Setelah itu, Peng terbang ke Beijing. Menurut penyidik FBI, Peng menghubungi agen MSS dan menyerahkan SD card berisi informasi rahasia AS itu.
Hasil pengintaian FBI beberapa kali antara tahun 2016 hingga 2018, menunjukkan Peng mengambil informasi rahasia atau meninggalkan uang untuk agen ganda. Aktivitas ini dilakukan di beberapa hotel baik di area San Francisco maupun di Columbus, Georgia.
Penyidik FBI menyebut aktivitas Peng ini diarahkan oleh agen MSS di China.
Diketahui bahwa Peng pertama kali datang ke AS tahun 2001 dengan visa bisnis. Dia tinggal secara legal di AS sebagai pekerja non-imigran. Peng kemudian menikah dan akhirnya menjadi permanent resident AS tahun 2006. Enam tahun kemudian Peng resmi menjadi warga negara AS secara penuh. Di AS, Peng mendaftarkan bisnis agen perjalanan bernama US Tour and Travel, yang melayani turis dari China yang hendak kuliah di AS.
"Penangkapannya mengekspose dan mengganggu operasi agen intelijen China dalam mengumpulkan informasi semacam itu tanpa harus menginjakkan kaki di negara ini. Kasus ini menggambarkan betapa seriusnya upaya spionase China dan tekad Amerika Serikat untuk menggagalkannya," tegas Asisten Jaksa Agung AS, John Demers, dalam pernyataannya.
Dalam kasus ini, Peng terancam hukuman maksimum 10 tahun penjara dan hukuman denda US$ 250 ribu. Dakwaan bertindak sebagai agen asing merupakan dakwaan yang biasa digunakan Departemen Kehakiman AS dalam kasus spionase.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini