Pemungutan Suara Pilpres di Afghanistan Pakai Mesin Biometrik

Pemungutan Suara Pilpres di Afghanistan Pakai Mesin Biometrik

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 29 Sep 2019 03:01 WIB
Pemilih perempuan di Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Ismail)
Kabul - Pemungutan suara pemilihan presiden di Afghanistan kini menggunakan mesin biometrik. Penggunaan mesin biometrik bertujuan mencegah kecurangan, agar pilpres lebih baik dari pemungutan suara tahun lalu.

Penggunaan mesin biometrik ini bukan pertama kalinya. Pada Oktober tahun lalu, mesin biometrik juga dipakai pada pemilihan anggota parlemen pada Oktober. Namun, saat itu banyak mesin mengalami gangguan atau kerusakan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali ini, Komisi Pemilihan Independen (IEC) memutuskan kembali menggunakan mesin-mesin itu dalam pemilihan presiden. IEC pun kembali memberikan pelatihan-pelatihan dan menyiapkan baterai-baterai untuk peralatan biometrik di setiap tempat pemungutan suara itu. Nantinya setiap TPS memiliki satu peralatan dan cadangan kertas formulir pendaftararan jika verifikasi biometrik tak berfungsi.

"Teknologi itu sedikit membaik tidak sejelek dalam pemilihan parlementer," kata Direktur Transparent Election Foundation of Afghanistan, Naem Ayubzada, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/9/2019).



Naem menjelaskan, mesin-mesin biometrik itu masih dapat mengidentifikasi seorang pemilih hingga 10 menit, walaupun masalah-masalah identifikasi sering terjadi. Masin-mesin itu merupakan buatan Dermalog Identification Systems, perusahaan Jerman, menggunakan sidik jari dan foto untuk mengidentifikasi para pemilih sebelum mereka memberikan suara guna mengurangi kecurangan yang sudah meluas dalam pemungutan suara di Afghanistan sejak kejatuhan rezim Taliban tahun 2001.

Kendati demikian, penggunaan mesin biometrik bukan tanpa masalah. Mesin tersebut kesulitan mengenali wajah pemilih perempuan di kawasan-kawasan konservatif Afghanistan yang sebagian besar menggunakan burka atau cadar. (mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads