30 Tahun Usai Tembok Berlin Diruntuhkan, Jerman Timur Merasa Rendah Diri

30 Tahun Usai Tembok Berlin Diruntuhkan, Jerman Timur Merasa Rendah Diri

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 26 Sep 2019 05:16 WIB
Ilustrasi Tembok Berlin (risti_24/d'Traveler)
Berlin - Tiga puluh tahun yang lalu Tembok Berlin diruntuhkan. Mayoritas warga Jerman Timur merasa seperti warga negara kelas dua meski mereka mengejar ekonomi dengan wilayah barat.

"Banyak indikator menunjukkan bahwa kami telah membuat banyak kemajuan dalam konvergensi kondisi kehidupan antara Timur dan Barat sejak 1990," kata komisaris pemerintah untuk wilayah timur, Christian Hirte, seperti dilansir Reuters, Kamis (26/9/2019).


Laporan pemerintah, pada tahun 2018, kekuatan ekonomi Jerman Timur telah meningkat menjadi 75% dari 43% pada tahun 1990. Ketenagakerjaan berada pada posisi tinggi di timur dan tingkat upah 84% dari warga di Jerman Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sikap orang-orang menceritakan kisah yang berbeda.

Laporan tahunan tentang 'keadaan persatuan Jerman' juga mengutip survei terbaru yang dilakukan untuk pemerintah yang menunjukkan bahwa 57% orang Jerman timur merasa seperti warga negara kelas dua.

Hanya 38% dari mereka yang ditanya di Jerman Timur melihat penyatuan kembali sebagai suatu keberhasilan.


"Ketidakpuasan ini diungkapkan dalam hasil pemilu di timur dan barat dalam beberapa tahun terakhir yang menunjukkan perbedaan yang signifikan," kata laporan itu. Dalam laporan tersebut disebutkan salah satu penyebab ketidakpuasan itu karena pengalaman menyakitkan dan pergolakan yang mendalam di Jerman Timur.

Hirte mengakui proses konvergensi belum selesai. Dilaporkan 2 juta orang, terbanyak kaum muda dan wanita, telah meninggalkan wilayah itu dalam tiga dekade terakhir. Beberapa perusahaan global besar telah pindah.

Pemilih di Jerman Timur meninggalkan partai-partai tradisional--konservatif Kanselir Angela Merkel dan mitra koalisinya, Sosial Demokrat (SPD. Mereka lebih dekat ke partai Alternatif untuk Jerman (AfD) dan Partai Kiri radikal.
Halaman 2 dari 1
(jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads