Tersesat di Kabut Asap, 2 Nelayan Malaysia Diselamatkan Nelayan RI

Tersesat di Kabut Asap, 2 Nelayan Malaysia Diselamatkan Nelayan RI

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Sep 2019 09:50 WIB
Ilustrasi (AFP PHOTO)
Kuala Lumpur - Dua nelayan Malaysia yang tersesat saat melaut di tengah kabut asap, mengaku mendapat bantuan dari sekelompok nelayan asal Indonesia. Bantuan diberikan saat kedua nelayan Malaysia ini secara tidak sengaja memasuki perairan Indonesia usai kapalnya kehabisan bahan bakar.

Seperti dilaporkan kantor berita Bernama dan dilansir The Star, Kamis (19/9/2019), nelayan bernama Putih Dagang (62) dan putranya, Mohd Shahrul Nizam (33), ini kehilangan arah karena berlayar di tengah kabut asap. Situasi semakin buruk saat kapalnya kehabisan bahan bakar untuk kembali ke Pantai Puteri, Melaka pada Selasa (17/9) tengah malam waktu setempat.

Dituturkan Putih bahwa posisi kapalnya saat itu berada di perairan berjarak 10 mil laut (18 kilometer) dari daratan terdekat. Dengan jarak tersebut, kira-kira dibutuhkan sekitar satu jam untuk bisa mencapai pantai terdekat. Namun, setelah lebih dari satu jam berlayar dan lampu kapalnya mengindikasikan mereka kehabisan bahan bakar, Putih dan anaknya menyadari mereka tersesat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ini menjadi momen pertama bagi nelayan dengan pengalaman lebih dari 25 tahun ini untuk memasuki wilayah perairan negara lain secara ilegal. Putih mengakui saat itu dirinya takut akan ditangkap dan dipenjara karena melanggar wilayah perairan negara lain.

Dituturkan Putih bahwa para nelayan Indonesia banyak membantu dirinya dan putranya. Putih menyebut nelayan Indonesia membawa dirinya ke Pulau Rupat, Riau, agar dia bisa membeli bahan bakar untuk melanjutkan pelayaran ke Pantai Puteri, Melaka.

Karena saat itu dia tidak membawa uang tunai, Putih terpaksa menjual tangkapan ikan sebanyak 40 kilogram untuk bensin sebanyak 70 liter yang dibutuhkan kapalnya untuk kembali ke Malaysia. Putih dan anaknya berlayar kembali ke Malaysia pada Rabu (18/9) pagi, sekitar pukul 08.30 waktu setempat.

Dalam pernyataan terpisah, Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Negri Sembilan dan Melaka, Kapten Laut Amran Daud, menyatakan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) diluncurkan pukul 07.30 waktu setempat setelah menerima informasi dari keluarga nelayan tersebut.

Operasi itu diakhiri pada siang hari setelah 40 personel gabungan dari MMEA, Departemen Penyelamat dan Pemadam Kebakaran, Kepolisian Diraja Malaysia dan Pasukan Pertahanan Sipil dikerahkan. Amran mengimbau nelayan-nelayan Malaysia untuk lebih berhati-hati saat melaut di tengah kabut asap karena bisa mempengaruhi jarak pandang dan pengukuran jarak.

Halaman 3 dari 2
(nvc/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads