YouTuber Belanda dan Temannya Ditangkap Polisi AS Saat Dekati Area 51

YouTuber Belanda dan Temannya Ditangkap Polisi AS Saat Dekati Area 51

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Sep 2019 08:33 WIB
Govert Charles Wilhemus Jacob Sweep (kiri) dan Ties Granzier (kanan) ditangkap setelah ketahuan mendekati Area 51 di AS (Nye County Sheriff's Office via CNN)
Nevada - Seorang YouTuber asal Belanda dan satu temannya ditangkap di Amerika Serikat (AS) setelah berusaha mendekati Area 51. Oleh beberapa pihak, Area 51 yang merupakan fasilitas militer AS di Nevada itu menjadi pusat konspirasi bagi dugaan pemerintah AS menyembunyikan bukti keberadaan alien dan UFO.

Kantor Sheriff Nye County dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Kamis (19/9/2019), menyatakan Ties Granzier (20) dan Govert Charles Wilhelmus Jacob Sweep (21) ditangkap setelah memasuki Nevada National Security Site sejauh 3 mil atau 4,8 Km.

Ganzier dan Sweep yang sama-sama berasal dari Belanda dilaporkan hendak menengok Area 51 yang misterius sebelum mereka meninggalkan AS. Namun, aksi nekat ini membuat keduanya dijebloskan ke penjara Nevada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diketahui bahwa Nevada National Security Site terletak dekat dengan Area 51. Beberapa waktu terakhir, seseorang membuat halaman Facebook yang secara khusus mencari orang-orang untuk menyerbu Area 51 pada Jumat (19/9) pekan ini.

Dalam keterangannya, Granzier dan Sweep mengakui mereka sama sekali tidak berniat ikut serta dalam aksi tersebut. "Kami tidak punya niat untuk menyerbunya karena kami akan pulang sehari sebelum tanggal penyerbuan itu dan kami hanya ingin... pergi ke sana," ucap Sweep kepada media lokal KTNV, afiliasi CNN.

Ditegaskan Sweep bahwa dirinya dan Granzier hanya ingin melihat langsung Area 51 yang ramai dibahas di media sosial beberapa waktu terakhir.

Papan peringatan di dekat Area 51 yang melarang publik untuk mendekatPapan peringatan di dekat Area 51 yang melarang publik untuk mendekat Foto: Getty Images


Saat Granzier dan Sweep ditangkap pada 10 September lalu, mereka mengaku telah melihat papan peringatan bertuliskan 'No Trespassing' yang terpasang di pintu masuk area tersebut. Keduanya juga mengaku bisa membaca, menulis dan bicara bahasa Inggris sehingga tidak ada alasan bagi keduanya untuk tidak memahami isi papan peringatan itu.

Kedua pemuda Belanda ini, sebut kepolisian setempat, mengakui saat itu hanya ingin melihat langsung fasilitas militer di Area 51. Lebih lanjut, Granzier mengklaim dirinya seorang YouTuber. Peralatan seperti kamera, telepon genggam, laptop dan sebuah drone ditemukan polisi setempat di dalam kendaraan yang digunakan keduanya.

Jaksa distrik Nye County, Chris Arabia, menyatakan kedua pemuda Belanda itu mengaku bersalah atas dakwaan menyusup dan parkir secara ilegal, juga melanggar ketertiban umum. Oleh pengadilan setempat, keduanya dijatuhi vonis satu tahun penjara.


Namun vonis itu berupa hukuman percobaan, dengan ketentuan, kedua pemuda itu hanya akan mendekam di penjara selama tiga hari jika mereka bersedia membayar denda masing-masing US$ 2.280 (Rp 31,6 juta) pada Kamis (19/9) waktu setempat saat keduanya akan dibebaskan.

"Penting bagi kita bahwa pria-pria ini menjalani hukumannya di penjara dan membayar hukuman finansial. Kita menangani tindak kriminal ini secara serius. Dan orang-orang harus memahami bahwa kita tidak akan diam saja dengan omong kosong semacam ini," tegas Arabia dalam pernyataannya.

Dalam pernyataan yang dirilis kepolisian, Granzier menyatakan dirinya dan Sweep 'tidak ingin membuat masalah' di AS. "Kami belajar dari kesalahan kami," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads