Patah Tulang Kaki, Seorang Pendaki Selamat Usai Merangkak Selama 2 Hari

Patah Tulang Kaki, Seorang Pendaki Selamat Usai Merangkak Selama 2 Hari

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 18 Sep 2019 15:31 WIB
Neil Parker (Foto: AFP/Getty Images)
Queensland - Seorang pendaki di Australia berhasil diselamatkan setelah terjatuh dari air terjun setinggi enam meter hingga mengalami patah tulang. Dalam kondisi patah tulang kaki dan pergelangan tangan, pendaki ini merangkak selama dua hari di antara semak belukar sebelum ditemukan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/9/2019), Neil Parker (54) menyebut dirinya sedang mendaki sendirian di kawasan Gunung Nebo, yang berjarak 32 kilometer sebelah barat Brisbane, Queensland, saat dia terpeleset dan terjatuh dari sebuah air terjun. Parker diketahui merupakan seorang pendaki yang berpengalaman.


Laporan AFP menyebut bagian kaki Parker mengalami patah tulang sangat parah setelah dia menghantam bebatuan saat terjatuh dari ketinggian dalam insiden pada Minggu (15/9) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu juga, saya pikir, 'Saya sekarang dalam masalah besar karena tidak ada yang tahu di mana saya'," ucap Parker kepada wartawan dari ranjang rumah sakit tempatnya dirawat.

Parker menyebut saat itu dirinya berupaya meminta bantuan via telepon namun telepon genggamnya rusak usai terjatuh. Dia memutuskan untuk merangkak sejauh tiga kilometer ke area yang diyakininya memudahkan petugas pencari dan penyelamat untuk menemukan dirinya.

Disebutkan Parker bahwa obat pereda nyeri dan snack protein yang menjadi bekalnya, banyak membantunya bertahan saat merangkak dengan menahan sakit di tengah semak belukar.

"Saya hanya bisa merangkak sejauh 1 meter atau 1,5 meter setiap kali, sebelum saya berhenti," tutur Parker. "Apa yang seharusnya ditempuh hanya 40 menit dengan berjalan, membutuhkan waktu nyaris dua hari bagi saya untuk merangkak ke sana," imbuhnya.


Parker akhirnya ditemukan oleh sebuah helikopter penyelamat dan dievakuasi pada Selasa (17/9) sore waktu setempat.

Dututurkan Parker bahwa pengetahuan yang dimilikinya soal cara bertahan hidup menjadi kunci dia bisa selamat. Dalam pendakiannya ini, Parker tidak hanya membawa bekal makanan yang lengkap, tapi juga membawa perban, kompas dan sleeping bag.

Dia terus teringat soal keluarganya saat insiden ini terjadi dan hal itu yang mendorongnya mampu melalui pengalaman yang melelahkan secara mental dan fisik. "Hubungan keluarga, untuk memberitahu mereka bahwa saya baik-baik saja, yang tetap mendorong saya," tandasnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads