Dilansir dari AFP, Selasa (17/9/2019), Kirgistan dan Tajikistan saling menuduh melakukan tembakan pertama pada Senin (16/9). Pihak Kirgistan mengatakan pertempuran pecah setelah pihak Tajikistan membangun 'titik pengamatan militer' tanpa persetujuan.
Pihak berwenang Tajikistan mengatakan tiga perwira tewas dalam bentrokan dan dimakamkan pada hari Selasa (17/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri luar negeri Kirgistan telah memanggil duta besar Tajik Sukhrob Olimzoda untuk memprotes kejadian di perbatasan itu.
Dahulu, Kirgistan dan Tajikistan merupakan bagian dari Uni Soviet. Pertikaian perbatasan memburuk ketika Uni Soviet pecah tahun 1991.
Pemimpin Kirgistan, Sooronbai Jeenbekov bertemu dengan timpalan Tajikistan Emomali Rakhmon pada Juli. Pertemuan itu disebut bersejarah, tapi tidak ada kemajuan pembahasan perbatasan.
Pada bulan itu, Tajikistan mengatakan salah satu warganya terbunuh dalam pertempuran antara komunitas Kirgistan dan Tajikistan di wilayah Vorukh, Tajikistan.
Mundur ke belakang. Pada Maret, dua orang tewas dalam bentrokan di wilayah yang sama. (aik/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini