Pemilu Israel Dimulai, Netanyahu Bersaing Ketat dengan Eks Panglima Militer

Pemilu Israel Dimulai, Netanyahu Bersaing Ketat dengan Eks Panglima Militer

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 17 Sep 2019 13:38 WIB
pemilu Israel dimulai (Foto: Reuters)
Tel Aviv - Bangsa Israel hari ini menggelar pemilihan umum (pemilu) untuk memutuskan apakah akan memperpanjang masa jabatan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sebagai PM terlama di negeri itu, meskipun didera tuduhan-tuduhan korupsi.

Tempat-tempat pemungutan suara (TPS) dibuka pada pukul 07.00 waktu setempat dan akan ditutup pada pukul 22.00 waktu setempat. Di sebuah TPS di Yerusalem, para pemilih tiba begitu TPS dibuka.

"Saya pikir Bibi (nama panggilan Netanyahu) harus pergi," ujar Gruny Tzivin, seorang guru berumur 37 tahun seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Setelah bertahun-tahun lamanya, ini waktunya untuk perubahan dan saya pikir itu sesuai dengan apa yang saya yakini untuk negara ini," imbuhnya.

Secara keseluruhan, 6,4 juta warga akan menggunakan hak suaranya dalam pemilu putaran kedua ini. Mereka akan menentukan pemimpin Israel periode selanjutnya, apakah tetap Netanyahu atau penggantinya. Hasil hitung cepat pertama akan dirilis begitu pemungutan suara ditutup, sedangkan hasil resmi baru akan diumumkan pada Rabu (18/9/2019).


Dalam pemilu ini, petahana, Netanyahu, akan berhadapan dengan delapan penantang lainnya. Berdasarkan jajak pendapat terbaru yang dirilis pada Jumat pekan lalu, Netanyahu diprediksi akan bersaing ketat dengan Benny Gantz dari koalisi Biru dan Putih. Gantz merupakan mantan panglima militer Israel.

Pemilu ini merupakan yang kedua kalinya digelar Israel dalam lima bulan terakhir. Pemungutan suara digelar menyusul kegagalan Netanyahu membentuk pemerintahan meski partainya, Likud, telah memenangkan pemilu pada April lalu.


Netanyahu memutuskan menggelar pemilu lagi untuk menghindari Presiden Rauven Rivlin menunjuk orang lain untuk membentuk pemerintahan di parlemen.

Netanyahu merupakan PM terlama Israel yang telah menjabat selama empat periode sejak 1996-1999 dan 2009-2019. Kegagalan membentuk pemerintahan pada April lalu dianggap sebagai kekalahan terbesar Netanyahu dalam karier politiknya.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads