Rangkaian acara pada Jumat (6/9) tersebut, dipandu oleh Met Chandara, pemuda Kamboja yang pernah menempuh studi S1 di Universitas Jember pada tahun 2012-2016. Met Chandara juga pernah menjadi peserta Program Darmasiswa di Universitas Lampung dan hingga kini masih dapat berbahasa Indonesia dengan sangat lancar dan jelas.
Menurut rilis pers KBRI Phnom Penh kepada detikcom, Senin (9/9/2019), acara dibuka oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng yang menyampaikan pentingnya acara 'gathering' seperti ini untuk menjalin persahabatan, saling mengenal satu sama lain, sekaligus membangun jejaring dengan 'Indonesian connection'.
Dubes RI juga menyampaikan telah dibentuknya Indonesia-Cambodia Alumni Network (I-CAN) pada 17 Agustus 2019 dengan Presidennya Va Seangly, warga Kamboja penerima beasiswa S2 Program Kemitraan Negara Berkembang di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. I-CAN akan menjadi wadah untuk saling bertukar pengalaman/informasi termasuk info tentang studi/beasiswa ke Indonesia hingga peluang bisnis kedua negara, serta mempererat people-to-people contacts yang pada gilirannya diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Kamboja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan tersebut, Dubes RI menyerahkan Sertifikat Belajar Bahasa Indonesia kepada wakil peserta Pusbudi Nusantara yang telah mengikuti Kelas Bahasa Indonesia dengan jangka waktu minimal 6 bulan. Kelas Bahasa Indonesia diberikan oleh Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Para peserta juga disuguhkan makanan khas Indonesia, mie ayam bakso dan sate ayam, sebagai pengobat rindu bagi mereka yang pernah berkunjung atau belajar di Indonesia.
Ratusan Warga Ini Tinggal di Kuburan:
(ita/ita)











































