Dilansir AFP, Senin (2/9/2019), serangan itu bertepatan dengan kedatangan pesawat Libya yang membawa jemaah haji yang baru pulang dari Arab Saudi.
Baca juga: 43.376 Jemaah Haji RI Sudah Masuk Madinah |
Juru bicara Kementerian Kesehatan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya, Wedad Abu Niran, mengatakan ada tiga jemaah haji yang terluka, termasuk seorang wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan penerbangan telah ditangguhkan "sampai pemberitahuan lebih lanjut".
Pada Senin (2/9), penerbangan akan dialihkan ke bandara Misrata yang jaraknya 200 kilometer (km) arah timur Tripoli, demikian keterangan yang di-posting di Facebook.
UNSMIL, tentara misi perdamaian dari PBB di Libya, mengecam tindakan tersebut. UNSMIL meminta para pelaku bertanggung jawab atas jatuhnya korban sipil.
Para penyelidik UNSMIL melakukan tur ke Mitiga setelah serangan itu dan menemukan bahwa "empat proyektil menghantam bagian-bagian di bandara". Temuan itu ada tiga di tempat parkir dan satu di landasan.
"Paling tidak dua anggota awak terluka saat bergegas keluar dari pesawat," katanya.
Serangan roket semalam ke Mitiga adalah yang ketujuh sejak Juli, kata UNSMIL.
"Serangan-serangan ganas ini dirancang untuk menabur ketakutan, menciptakan kekacauan dan mengganggu operasi di satu-satunya bandara yang beroperasi di ibukota Libya, Tripoli," tambahnya.
UNSMIL "mendokumentasikan insiden tersebut untuk transmisi selanjutnya ke Pengadilan Kriminal Internasional dan Dewan Keamanan".
"Serangan tanpa pandang bulu yang mengakibatkan kematian atau cedera pada warga sipil dapat merupakan kejahatan perang," kata mereka.
Mitiga adalah bekas pangkalan udara beberapa kilometer di timur Tripoli dan di bawah kendali GNA. GNA mengecam "serangan teroris" yang dikatakannya diluncurkan oleh pasukan Haftar. (jbr/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini