Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (31/8/2019), pemuda bernama Awais Chudhary ini ditangkap Kamis (29/8) waktu setempat, saat hendak mengambil pisau taktis, masker dan cellphone rigging -- semacam penyangga telepon genggam -- yang dibelinya secara online.
Otoritas setempat menyebut rencana yang disusun Chudhary bergerak cepat menuju ke arah eksekusi atau pelaksanaan serangan. "Penangkapan ini hampir pasti menyelamatkan banyak nyawa," sebut Komisioner Polisi James O'Neill dari Kepolisian New York (NYPD).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chudhary yang merupakan warga naturalisasi AS ini lahir di Pakistan dan tinggal di Queens, New York. Dia telah dihadirkan ke persidangan pada Jumat (30/8) waktu setempat dan diperintahkan untuk dipenjara tanpa jaminan, sementara penyelidikan terhadap kasusnya terus berproses.
Oleh otoritas AS, Chudhary dijerat dakwaan berupaya memberikan dukungan material untuk organisasi teroris. Dia terancam hukuman maksimum 20 tahun penjara jika terbukti bersalah. Persidangan kasus Chudhary akan kembali dilanjutkan pada 13 September mendatang.
Dituturkan NYPD dalam pernyataannya bahwa Chudhary merencanakan serangan bergaya 'lone wolf' di area Flushing Bay Promenade, yang terletak dekat World's Fair Marina dan Bandara LaGuardia, New York.
Jaksa federal yang menangani kasus ini menyebut, Chudhary mengungkapkan rencana serangan kepada agen-agen federal AS yang menyamar sebagai rekannya, untuk membongkar niat jahatnya. Kepada salah satu agen yang menyamar, Chudhary mengirimkan pesan soal rencana serangannya pada 23 Agustus lalu.
Keesokan harinya, Chudhary melakukan survei di tempat yang diincar sebagai lokasi serangannya. Dia memeriksa area sekitar dan rute melarikan diri. Pada 25 dan 26 Agustus lalu, sebut jaksa, Chudhary memesan peralatan yang akan digunakan dalam serangan itu.
Dituturkan Chudhary kepada agen yang menyamar bahwa dirinya berniat menggunakan pisau dalam serangannya. Namun dia mempertimbangkan akan menggunakan bom jika salah satu agen yang menyamar sebagai rekannya bisa menunjukkan caranya.
Tak hanya itu, Chudhary juga menunjukkan screenshot atau potongan gambar dari sebuah dokumen berjudul 'Islamic State' dengan sub-judul 'Places to Strike', 'The Ideal Knife' dan 'Knives to Avoid'. Dalam dokumen itu terdapat berbagai instruksi termasuk diagram tubuh manusia serta petunjuk soal titik untuk menikam seseorang.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini