Seperti dilansir AFP, Sabtu (31/8/2019), Meksiko dilanda serangkaian aksi kekerasan sejak militer Meksiko dikerahkan untuk memerangi sindikat penyelundup narkoba dalam operasi yang bernama 'perang narkoba' tahun 2006 lalu. Sekitar 40 ribu orang dilaporkan hilang di Meksiko sejak saat itu.
Laporan menyeluruh dari pemerintah Meksiko yang dirilis pekan ini menjadi momen pertama bagi otoritas setempat untuk melakukan survei nasional untuk mencari tahu ada berapa jumlah korban yang dikuburkan dalam kuburan tanpa nama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan Kepala Komisi Nasional untuk Pencarian Orang Hilang, Karla Quintana, dalam konferensi pers bahwa timnya menemukan 3.024 kuburan tanpa nama di berbagai wilayah Meksiko. Dari ribuan kuburan itu, lanjut Quintana, ditemukan sedikitnya 4.974 jasad.
"Ini merupakan pertama kalinya pemerintah federal mengakui sejumlah kuburan tanpa penanda (dan nama)," sebut Quintana dalam konferensi pers yang juga dihadiri Presiden Meksiko Manuel Lopez Obrador dan digelar pada Hari Internasional untuk Orang Hilang yang jatuh pada Jumat (30/8) kemarin.
"Namun demikian, ini bukan soal jumlah. Ini merupakan orang-orang yang hilang dan dicari oleh keluarga tercinta mereka," imbuhnya.
Wakil Menteri Urusan HAM Meksiko, Alejandro Encinas, menyatakan bahwa otoritas setempat meyakini sebagian besar korban yang dikubur di kuburan tanpa nama itu, tewas dibunuh geng-geng kriminal, yang terkadang berkolusi dengan pejabat lokal yang korup.
Sementara itu, keluarga dari orang-orang yang masih hilang menggelar unjuk rasa di luar Istana Kepresidenan Meksiko, yang menjadi lokasi digelarnya konferensi pers. Mereka menyerukan pemerintah untuk lebih banyak bertindak untuk mencari anggota keluarga mereka yang masih hilang.
Presiden Lopez Obrador telah bersumpah untuk menghentikan aksi kekerasan yang marak dan mengambil lebih banyak tindakan untuk mencari orang-orang yang hilang, termasuk meningkatkan upaya untuk mengidentifikasi 26 ribu mayat tak teridentifikasi yang memenuhi kamar-kamar mayat setempat.
Namun angka tindak kriminal di Meksiko sejauh ini terus meningkat di bawah pemerintahannya. Para pakar menilai strategi perang narkoba dengan melibatkan militer memiliki efek tak diinginkan, yakni memecah kartel berpengaruh di Meksiko menjadi kelompok-kelompok lebih kecil dan lebih agresif yang terkadang melakukan aksi kekerasan dengan level kekejaman lebih buruk.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini