Menurut saksi-saksi mata kepada kantor berita AFP, Rabu (28/8/2019), serangan bom tersebut merupakan aksi bom bunuh diri oleh pengebom yang menggunakan sepeda motor. Namun belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.
Menurut sumber yang familiar dengan penyelidikan serangan tersebut, sebuah gerakan Salafi di Gaza yang bersimpati pada para anggota kelompok ISIS diduga berada di balik serangan bom bunuh diri itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Hamas menyatakan bahwa dua polisi tewas dalam "dua ledakan yang menargetkan pos-pos pemeriksaan polisi" pada Selasa (27/8) malam. Namun kemudian Hamas merevisi jumlah korban tewas menjadi tiga orang.
Selama ini serangan bom bunuh diri terbilang langka di wilayah Gaza. Pada Agustus 2017 lalu, seorang pengebom bunuh diri menewaskan seorang penjaga Hamas di Gaza selatan di perbatasan dengan Mesir. Hamas yang telah menguasai Jalur Gaza sejak tahun 2007, kerap dikritik olek kelompok-kelompok Salafi yang lebih radikal di wilayah Palestina tersebut. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini