Dilansir AFP, Selasa (27/8/2019), tembakan dari pesawat tanpa awak milik Israel menghantam fasilitas Hamas di timur kamp pengungsi Al-Bureij. Tidak ada korban yang dilaporkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Israel menyebut serangan itu sebagai tanggapan atas tembakan mortir itu. Menurut pihak Israel, serangan udara menargetkan pos militer Hamas.
"Sebagai tanggapan, sebuah pesawat Pasukan Pertahanan Israel menargetkan sebuah pos militer Hamas di Jalur Gaza utara," ucap mereka.
Peristiwa ini adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden lintas-perbatasan. Kejadian ini meningkatkan kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut sebelum Pemilu Israel pada 17 September.
Pada hari Senin (26/8) pesawat tempur Israel menembak apa yang dikatakan militer adalah target teror di kompleks militer Hamas di Jalur Gaza utara, termasuk kantor seorang komandan batalyon Hamas. Israel juga mengumumkan akan memotong separuh bahan bakar yang disalurkannya ke pembangkit listrik utama wilayah itu.
Artinya, pemangkasan pasokan listrik Gaza bakal terjadi. Padahal pasokan listrik memang sudah sedikit.
Langkah itu diambil setelah tiga roket ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan pada Minggu (25/8) malam. Menurut militer Israel, dua roket di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Militan Israel dan Palestina di Gaza telah berperang tiga kali sejak 2008. Selama Agustus terjadi tembakan roket dari Gaza, upaya penyusupan oleh orang-orang Palestina bersenjata dan membalas tembakan oleh Israel dan mengancam gencatan senjata yang rapuh. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini