"Warga Iran-Inggris Anousheh Ashouri telah dijatuhi vonis 10 tahun penjara karena menjadi mata-mata untuk Mossad-nya Israel," sebut juru bicara otoritas kehakiman Iran, Gholamhossein Esmaili, seperti dilansir Reuters, Selasa (27/8/2019).
"(Ashouri) Juga vonis dua tahun penjara karena memperoleh kekayaan tidak sah," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak dijelaskan lebih lanjut soal kasus yang menjerat Ashouri.
Penangkapan warga Iran terkait spionase mengalami peningkatan sejak pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada tahun lalu menyebut ada 'penyusupan' dari agen-agen negara Barat terhadap Iran.
Pada Juli lalu, otoritas Iran mengklaim pihaknya menangkap 17 mata-mata yang bekerja untuk Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA. Beberapa orang di antaranya diklaim telah divonis mati. Namun tidak jelas apakah kasus yang menjerat Ashouri ini masih terkait kasus mata-mata CIA tersebut.
Ditambahkan Esmaili dalam pernyataannya bahwa Mahkamah Agung Iran memperkuat 'vonis 10 tahun penjara untuk wanita Iran, Aras Amiri, karena menjadi mata-mata untuk Inggris'. Amiri yang pernah bekerja untuk badan kebudayaan pada British Council dan tinggal di London, Inggris ini ditangkap saat berkunjung ke Teheran pada Maret 2018. Dia diketahui tidak memiliki kewarganegaraan Inggris.
Sementara itu, sejumlah pejabat kehakiman Iran menyebut bahwa beberapa orang lainnya dengan kewarganegaraan ganda, termasuk mereka yang memegang paspor Prancis, Inggris dan AS, telah ditangkap di Iran terkait isu keamanan. Iran selama ini enggan mengakui kewarganegaraan ganda.
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini