Dalam KTT G7 pada Senin (26/8) waktu setempat, para pemimpin G7 mendukung otonomi Hong Kong seperti dicantumkan dalam perjanjian tahun 1984 antara Inggris dan China. Namun Beijing menuding pemerintah asing telah mencampuri urusan Hong Kong.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mencetuskan bahwa G7 "mencampuri" dan "melindungi niat-niat jahat".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyatakan ketidakpuasan kami yang kuat dan penolakan tegas terhadap pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin KTT G7 tentang urusan Hong Kong," ujar Geng kepada pers di Beijing seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/8/2019).
"Kami telah berulang kali menekankan bahwa urusan Hong Kong semata-mata merupakan urusan dalam negeri China dan bahwa tak ada pemerintahan asing, organisasi ataupun individu yang berhak mengintervensi," tegasnya.
Dalam statemen bersama yang dikeluarkan di KTT G7, para pemimpin Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat menyerukan untuk tenang di Hong Kong.
Sebelumnya, Beijing menuding bekas penjajah Inggris mengintervensi Hong Kong, yang diserahkan ke China pada tahun 1997.
"Aturan hukum, tatanan sosial, mata pencaharian ekonomi dan citra internasional Hong Kong telah sangat terpengaruh," kata Geng.
"Tidak ada yang lebih peduli pada kemakmuran dan stabilitas Hong Kong daripada orang-orang China, termasuk orang-orang Hong Kong," imbuhnya.
Tonton Video Kawal Aksi Demo, 21 Polisi Hong Kong Terluka:
(ita/ita)











































