"Kami menghargai (tawaran itu), namun mungkin sumber daya tersebut lebih relevan untuk reboisasi Eropa," cetus Onyx Lorenzoni, kepala staf untuk Presiden Brasil, Jair Bolsonaro kepada media lokal, G1 seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/8/2019).
Pernyataan Lorenzoni tersebut mengacu pada bantuan dana US$ 20 juta yang dijanjikan dalam KTT G7 untuk memerangi kebakaran hutan hujan Amazon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat tinggi Brasil itu juga menyindir Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyuruhnya untuk mengurus "rumahnya dan koloninya."
"Macron bahkan tidak bisa mencegah kebakaran yang sebenarnya bisa diperkirakan di gereja yang merupakan situs warisan dunia. Apa yang ingin dia ajarkan pada negara kita?" cetus Lorenzoni merujuk pada kebakaran yang menghancurkan katedral Notre-Dame pada April lalu.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Brasil Ricardo Salles mengatakan kepada para wartawan bahwa negaranya menyambut bantuan dana dari G7 untuk memerangi kebakaran parah di hutan Amazon. Namun usai pertemuan antara Presiden Bolsonaro dan para menterinya, pemerintah Brasil berubah sikap.
"Brasil adalah negara demokratis dan bebas yang tidak pernah memiliki praktik kolonialis dan imperialis, yang mungkin merupakan tujuan dari Macron Prancis," kata Lorenzoni.
Ketegangan meningkat antara Prancis dan Brasil setelah Macron memposting di Twitter bahwa kebakaran yang melanda lembah Amazon merupakan krisis internasional dan harus dibahas sebagai prioritas utama pada KTT G7.
Bolsonaro berang dengan cuitan tersebut dan bereaksi dengan mengecam Macron yang disebutnya memiliki "mentalitas penjajah".
Simka Video "Melihat Kerusakan Amazon Akibat Kebakaran Hutan"
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini