Pertemuan Dua Negara Maritim dengan Mimpi yang Sama

Athena - Nenek moyangku seorang pelaut...", lirik lagu yang sangat populer pada era tahun 80-an, secara tidak langsung menggambarkan kejayaan kemaritiman Indonesia dan bagaimana nenek moyang Indonesia sejak dahulu kala sangat mengandalkan laut dalam kehidupan sehari-harinya.

Karakteristik sebagai negara kepulauan, tidak hanya dimiliki oleh Indonesia, namun juga oleh negara lain yakni salah satunya Yunani. Dalam Greek Mythology dapat kita jumpai mengenai cerita para dewa yang terkait dengan keberadaan pulau-pulau di Yunani, salah satunya mengenai pulau Mykonos yang dipercayai merupakan tempat peperangan antara dewa Zeus dan dewa-dewa Titans.

Kejayaan bahari juga dapat terlihat pada saat Aristotle Onassis dan tokoh terkemuka di bidang perkapalan era 50-an mengangkat Yunani menjadi negara yang disegani di dunia. Hingga saat ini Yunani masih merupakan negara yang menguasai laut dunia, hal ini terlihat pada data Vesselsvalue tahun 2018, di mana Yunani dinobatkan sebagai negara peringkat pertama yang memiliki kapal terbanyak di dunia dengan nilai $105 miliar.

Melihat kesamaan karakteristik dan memiliki keunggulan yang sama di bidang kemaritiman, Duta Besar Rl untuk Yunani, Ferry Adamhar menyambangi kantor Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) bidang Diplomasi Ekonomi dan Keterbukaan, Konstantinos Fragkogiannis, seorang birokrat sekaligus pelaku usaha yang telah mengenal baik mengenai Indonesia.

Kunjungan Duta Besar Rl pada Kamis, 22 Agustus 2019 tersebut sekaligus untuk mendalami kebijakan pemerintahan yang baru mengenai Indonesia. Sebagaimana diketahui pemilihan umum Yunani pada 7 Juli yang lalu telah menghasilkan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, dengan adalah peningkatan penguatan kerja sama dengan kawasan Asia Pasifik, serta memperkuat diplomasi ekonomi.

Dalam tatap muka yang berlangsung hangat tersebut, keduanya memiliki pemahaman yang sama akan kemiripan karakteristik Indonesia dan Yunani sebagai negara kepulauan dengan sektor bahari menjadi sektor unggulan keduanya. Adamhar maupun Fragkogiannis yang telah saling mengenai sejak sama-sama menjalani pendidikan di San Fransisco tersebut berdiskusi mengenai peluang kerja sama kedua negara di bidang pembangunan kapal, penanganan kecelakaan kapal, wisata kemaritiman, energi terbarukan, Pengelolaan pelabuhan dan logistik kemaritiman, pengembangan sumber daya manusia di bidang maritim, perlindungan lingkungan dan langkah-langkah dalam mengatasi Illegal, unreported and unregulated (IUU) Fishing.

Fragkogiannis dan Adamhar meyakini bahwa kedua belah pihak dapat membangun kerjasama yg konstruktif dan saling menguntungkan dengan memperhatikan posisi strategis masing-masing negara. Ke depannya akan lebih digiatkan pembukaan Yunani untuk masuknya barang-barang dan komoditas Indonesia ke Eropa dan negara-negara kawasan Mediterania. Pada sisi lain Indonesia dapat menjadi tempat mendaratnya produk-produk unggulan Yunani memasuki pasar Asia Tenggara dan sekitarnya. Untuk itu, keduanya sepakat untuk mempercepat ditandatanganinya persetujuan di bidang ekonomi oleh kedua negara dan kerjasama di bidang maritim.

Fragkogiannis, seorang birokrat dan sekaligus pelaku usaha yang sangat memahami mengenai Asia tenggara khususnya Indonesia menyambut baik ajakan Adamhar untuk membentuk suatu payung hukum dalam bidang ekonomi dengan mengikutsertakan kementerian terkait termasuk Kementerian yang menangani Maritim di Yunani dalam pembahasannya payung hukum tersebut.

"Apabila dapat diibaratkan, saya melihat Indonesia adalah Mediteranian-nya Asia tenggara, dengan anugrah lokasi yang sangat strategis dan memiliki peluang besar sebagai negara maritim yang kuat di kawasan," ujar Fragkogianni seperti disampaikan dalam rilis pers KBRI Athena yang diterima detikcom, Jumat (23/8/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Adamhar juga mengundang Fragkogiannis untuk membuka Rl-Greece Business Forum yang diselenggarakan oleh KBRI Athena pada 17 September 2019. Forum akan berfokus pada bidang makanan dan minuman, kesehatan, perkapalan, tekstil, konstruksi dan energi.

"Terpilihnya birokrat di level pimpinan Kemlu Yunani yang mengenal baik mengenai Indonesia, diharapkan dapat menjadi jalan mulus dalam peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dan Yunani ke depannya," tandas Adamhar. (ita/ita)