Miliarder Epstein Bunuh Diri, Kepala Penjara Dimutasi dan 2 Sipir Dinonaktifkan

Miliarder Epstein Bunuh Diri, Kepala Penjara Dimutasi dan 2 Sipir Dinonaktifkan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 14 Agu 2019 10:57 WIB
Jeffrey Epstein (New York State Sex Offender Registry via AP, File)
New York - Kematian miliarder terkemuka di Amerika Serikat (AS), Jeffrey Epstein, yang juga predator seks anak, masih diselidiki. Kepala penjara di New York, yang menjadi lokasi Epstein bunuh diri akhir pekan lalu, dimutasi dan dua sipir penjara dinonaktifkan dari tugasnya.

Seperti dilansir AFP, Rabu (14/8/2019), Departemen Kehakiman AS dalam pernyataannya menyatakan dua sipir yang sebelumnya ditugaskan menjaga sel penjara yang ditempati Epstein di Metropolitan Correction Centre (MCC) telah dijatuhi sanksi cuti administrasi oleh Biro Penjara AS.

Disebutkan juga oleh juru bicara Departemen Kehakiman AS, Kerri Kupec, bahwa Jaksa Agung AS Bill Barr telah memerintahkan Biro Penjara untuk memutasi kepala penjara MCC ke kantor wilayah setempat, sementara penyelidikan masih dilakukan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Kehakiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan tambahan bisa diambil sesuai dengan keadaan," sebut Kupec dalam pernyataannya.


Epstein (66) ditemukan tewas di dalam sel penjara tempatnya ditahan pada Sabtu (10/8) lalu. FBI dan Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki kematian tahanan terkemuka ini yang diklasifikasikan sebagai bunuh diri.

Epstein diketahui bersahabat selama bertahun-tahun dengan banyak politikus dan selebriti, termasuk Presiden Donald Trump dan mantan Presiden Bill Clinton. Dia bunuh diri saat ditahan sembari menunggu persidangan untuk dakwaan federal memperdagangkan anak perempuan di bawah umur untuk seks.

Dituturkan Barr yang mengawasi penjara-penjara federal di AS sebagai Kepala Departemen Kehakiman AS, 'kejanggalan serius' telah ditemukan di dalam sel penjara tempat Epstein bunuh diri. "Kita akan mencari tahu hingga ke akarnya soal apa yang terjadi dan apakah akan ada pertanggungjawaban," ujarnya.

Epstein dilaporkan mengakhiri hidupnya di dalam sel tahanan sekitar beberapa minggu setelah dia ditemukan tak sadarkan diri dengan bekas luka di bagian leher, yang diduga sebagai upaya bunuh diri. Dia sempat berada dalam pengawasan bunuh diri oleh otoritas penjara, namun laporan media menyebut Epstein tidak lagi dalam pengawasan saat dia benar-benar mengakhiri nyawanya.


Laporan surat kabar AS menyebut bahwa saat Epstein bunuh diri, para sipir penjara MCC diketahui bekerja lembur karena ada kekurangan staf dan Epstein dibiarkan sendirian di dalam sel tanpa teman satu sel, yang jelas-jelas melanggar protokol yang berlaku. Serikat sipir penjara AS dalam pernyataan pada Senin (12/8) menyebut ribuan kekosongan staf memicu 'kondisi berbahaya' di penjara-penjara federal AS.

Epstein kembali ditahan terkait satu dakwaan perdagangan seks anak dan satu dakwaan persekongkolan perdagangan seks anak. Kematiannya terjadi sehari setelah pengadilan merilis dokumen-dokumen yang isinya testimoni korban-korban Epstein, yang salah satunya mengklaim pernah dipaksa berhubungan seks dengan para politikus dan pengusaha terkemuka.

Menurut jaksa federal yang menyelidiki kasus ini, Epstein telah mengeksploitasi secara seksual belasan remaja di bawah umur -- dengan yang paling muda berusia 14 tahun -- di sejumlah rumahnya ada di Manhattan, New York dan Palm Beach, Florida. Tindak pidana ini disebut terjadi antara tahun 2002-2005 lalu.

Epstein terancam hukuman maksimum 45 tahun penjara jika terbukti bersalah atas dakwaan-dakwaan tersebut. Dia telah menyangkal seluruh dakwaan.


Meskipun kematian Epstein mengakhiri persidangan kasusnya, Barr menegaskan jaksa akan tetap melanjutkan penyelidikan terhadap setiap orang yang terlibat dalam rangkaian tindak pidana yang menyeret Epstein. "Saya pastikan kepada Anda bahwa kasus ini akan berlanjut terhadap siapa saja yang terlibat dengan Epstein. Mereka yang terlibat tidak akan bisa beristirahat dengan mudah. Korban layak mendapatkan keadilan dan mereka akan mendapatkannya," tegas Barr.

Sebelum kasus ini, Epstein pernah dipenjara selama 13 bulan di Florida karena membayar anak-anak perempuan di bawah umur untuk pijatan mesum di rumahnya di Palm Beach tahun 2008 lalu.




Tonton juga video Tragedi Uang Panai Berujung Bunuh Diri di Sulsel:

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads