Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying melontarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi peringatan yang disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, bahwa China dan Rusia harus berhenti melakukan bisnis dengan pemerintah Venezuela.
Hua menyebut kata-kata Bolton tersebut sebagai "intervensi ceroboh dalam urusan dalam negeri Venezuela."
"China menyerukan AS untuk membiarkan rakyat Venezuela memutuskan masa depan mereka sendiri dan segera menghentikan tindakan intimidasi menekan negara-negara lain di setiap kesempatan," ujar Hua seperti dilansir Press TV, Kamis (8/8/2019).
Sebelumnya pada Selasa (6/8) waktu setempat, Bolton mengatakan bahwa Washington bisa menjatuhkan sanksi-sanksi pada setiap perusahaan internasional yang melakukan bisnis dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
"Kami mengirimkan sinyal ke pihak-pihak ketiga yang ingin melakukan bisnis dengan rezim Maduro: lanjutkan dengan sangat hati-hati," kata Bolton dalam konferensi mengenai Venezuela yang digelar di Lima, Peru.
Bolton menekankan, langkah itu berarti perusahaan-perusahaan internasional harus memilih apakah akan mengakses AS dan sistem finansialnya atau melakukan bisnis dengan Maduro.
Pernyataan ini disampaikan Bolton setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembekuan semua aset pemerintah Venezuela di AS dan melarang transaksi dengan otoritas Venezuela.
Seperti diketahui, China telah menjalin hubungan yang erat dengan Maduro selama bertahun-tahun dan merupakan salah satu kreditur utama Venezuela. (ita/ita)