Thailand Kaitkan Rentetan Ledakan Bom di Bangkok dengan Pemberontak

Thailand Kaitkan Rentetan Ledakan Bom di Bangkok dengan Pemberontak

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 03 Agu 2019 14:17 WIB
Penyidik Thailand memeriksa salah satu lokasi ledakan bom di Bangkok (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Bangkok - Rentetan ledakan bom yang mengguncang Bangkok, Thailand, kemungkinan besar terkait dengan kelompok pemberontak di wilayah selatan negara tersebut. Meskipun otoritas Thailand juga memperimbangkan motif politik di balik rentetan ledakan yang melukai empat orang ini.

Seperti dilansir media lokal Thailand, Bangkok Post, Sabtu (3/8/2019), sejumlah sumber keamanan Thailand menyatakan bahwa otoritas Thailand meyakini rentetan ledakan bom itu berkaitan dengan perluasan operasi oleh kelompok pemberontak di Thailand bagian selatan.

Hal ini diungkapkan sumber-sumber usai jajaran keamanan dan intelijen Thailand menggelar rapat dengan Wakil Perdana Menteri (PM) Prawit Wongsuwon pada Jumat (2/8) malam waktu setempat. Menurut sumber itu, otoritas Thailand belum menutup dugaan bahwa rentetan bom juga didukung motif politik atau kelompok lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Secara terpisah, Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jenderal Polisi Chakthip Chaijinda, mengungkapkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan rentetan ledakan bom mungkin dilakukan oleh kelompok pemberontak yang sama, yang mendalangi serangan bom di tujuh provinsi di Thailand pada Agustus 2016 lalu.

"Meskipun itu kelompok yang sama, kali ini mereka menggunakan anggota-anggota baru yang tidak memiliki catatan kriminal untuk melancarkan serangan di Bangkok," sebut Chakthip dalam pernyataannya.

Ditambahkan Chakthip bahwa kelompok itu mengintai area-area yang menjadi target sebelum melancarkan serangan pada Jumat (2/8) waktu setempat.

Penyidik Thailand memeriksa salah satu lokasi ledakan bom di BangkokPenyidik Thailand memeriksa salah satu lokasi ledakan bom di Bangkok Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe

Tujuh bom dilaporkan ditanam di lima lokasi di Bangkok dan Nonthaburi pada Jumat (2/8) waktu setempat. Dengan hanya lima bom yang meledak hingga melukai empat orang. Beberapa ledakan terjadi di area stasiun Skytrain Chong Nonsi dekat gedung King Power Mahanakhon, kemudian di kompleks Gedung Pemerintah di Chaeng Watthana Road dan di markas Angkatan Bersenjata Thailand.

Dalam pernyataannya, Chakthip menegaskan bahwa otoritas Thailand mampu mengendalikan situasi. Dia juga menyatakan bahwa dirinya telah menunjuk wakilnya, Jenderal Polisi Chaiwat Kateworachai, untuk memimpin penyelidikan terhadap rentetan ledakan bom di Bangkok.

Diketahui bahwa dua tersangka ditangkap pada Jumat (2/8) dini hari terkait dua bom palsu di luar markas besar Kepolisian Thailand. Komandan Kepolisian Provinsi Region 9, Letnan Jenderal Polisi Ronnasilp Phusara, menyatakan bahwa hasil penyelidikan menemukan keterkaitan antara dua tersangka, yang tidak disebut identitasnya itu, dengan kelompok pemberontak di Thailand bagian selatan. Kedua tersangka itu ditangkap di Provinsi Chumpon, Thailand bagian selatan.


Laporan terpisah dari The Nation Thailand menyebut sejauh ini, tidak ada indikasi keterkaitan kedua tersangka dengan rentetan ledakan bom pada Jumat (2/8) pagi.

Kendati demikian, sumber-sumber dari kalangan pakar penjinak bom di wilayah Thailand bagian selatan yang rawan konflik, menyebut bom-bom yang diledakkan di beberapa lokasi di Bangkok merupakan jenis bom rakitan yang dikendalikan timer (pengatur waktu). Bom semacam itu, sebut sumber tersebut, dirancang untuk memancing kepanikan dan bukan untuk memicu banyak korban jiwa.

"Bom-bom semacam ini mirip dengan bom cluster yang digunakan dalam rentetan serangan bom di tujuh provinsi selatan dan tengah (Thailand) pada 16 Agustus 2016," sebut sumber tersebut.

Salah satu lokasi ledakan bom di Bangkok diberi garis polisiSalah satu lokasi ledakan bom di Bangkok diberi garis polisi Foto: Reuters

Otoritas Thailand belum mengesampingkan dugaan motif apapun di balik rentetan bom ini. PM Thailand, Prayuth Chan-O-cha menyebut rentetan bom ini bertujuan merusak reputasi Thailand. Ditambahkan Prayuth bahwa tentara-tentara Thailand akan ikut dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

Rentetan ledakan bom pada Jumat (2/8) pagi terjadi saat Bangkok menjadi tuan rumah pertemuan keamanan penting antara negara-negara ASEAN dan mitranya seperti Amerika Serikat (AS), China dan Rusia. Ledakan-ledakan itu terjadi sebelum Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dijadwalkan memberi pidato dalam pertemuan itu.


Simak Video "Total 6 Bom Meledak di Bangkok"

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads