Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (29/7/2019), Kepolisian Hong Kong dalam pernyataannya menyebut puluhan orang ditangkap karena melakukan berbagai pelanggaran seperti menggelar perkumpulan tanpa izin dan membawa senjata-senjata ofensif dalam unjuk rasa terbaru pada Minggu (28/7) waktu setempat.
"Aksi para demonstran radikal semakin lama semakin kasar," demikian pernyataan Kepolisian Hong Kong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas media setempat menyebut sekitar 16 orang mengalami luka-luka dalam bentrokan itu.
Puluhan ribu demonstran prodemokrasi mengabaikan larangan otoritas Hong Kong untuk menggelar aksi protes tanpa izin pada Minggu (28/7) waktu setempat, sehari setelah polisi antihuru-hara menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa ilegal lainnya.
![]() |
Otoritas Hong Kong awalnya memberikan izin untuk aksi di area taman yang ada di distrik komersial yang disebut Central, namun jumlah demonstran dengan cepat bertambah dan membeludak ke jalanan sekitar.
Beberapa demonstran bahkan bergerak di Causeway Bay, sebuah distrik perbelanjaan terkenal, di mana mereka membentuk barikade dan menguasai jalan raya. Sekelompok demonstran lainnya bergerak ke kantor perwakilan otoritas China di Hong Kong, yang telah dijaga ketat oleh polisi antihuru-hara. Ketegangan semakin meningkat antara demonstran dan polisi, sehingga gas air mata dan peluru karet ditembakkan polisi untuk malam kedua.
Menurut Kepolisian Hong Kong, sekelompok demonstran 'radikal' melakukan pembakaran di berbagai lokasi. Bahkan dilaporkan ada yang mendorong sebuah troli yang dibakar ke arah polisi dan menyerang polisi dengan batu, botol kaca dan bom cat serta cairan korosif.
Kepolisian Hong Kong juga menyebut bahwa ada demonstran yang menembakkan gotri ke arah polisi dengan menggunakan busur silang (crossbow).
"Rambu lalu lintas berukuran besar dicopot dari trotoar dan objek-objek yang berat dilemparkan dari ketinggian ke arah personel kepolisian di dekat Rumsey Street di Sheung Wan, memberikan ancaman serius bagi nyawa para polisi," demikian pernyataan Kepolisian Hong Kong.
"Polisi juga menyita busur dan anak panah, yang merupakan senjata mematikan, di lokasi," imbuh pernyataan itu.
(nvc/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini