Ngaku-ngaku Diperkosa Bergiliran, Gadis Inggris Ditangkap di Siprus

Ngaku-ngaku Diperkosa Bergiliran, Gadis Inggris Ditangkap di Siprus

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 29 Jul 2019 17:16 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Nikosia - Seorang gadis asal Inggris ditangkap polisi Siprus terkait tuduhan pemerkosaan palsu. Akibat klaim palsu gadis berusia 19 tahun ini, belasan pemuda Israel sempat ditangkap polisi Siprus.

Seperti dilansir Reuters, Senin (29/7/2019), gadis yang tidak disebut namanya ini ditangkap atas dugaan mengajukan laporan palsu soal pemerkosaan bergiliran terhadap dirinya.

Dituturkan seorang pejabat kepolisian setempat bahwa tujuh pemuda Israel yang sempat ditangkap, telah dibebaskan pada Minggu (28/7) waktu setempat. Lima pemuda Israel lainnya telah dibebaskan pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke-12 pemuda Israel itu ditahan atas perintah pengadilan setempat yang dirilis pertengahan Juli lalu. Perintah penahanan itu dirilis setelah gadis Inggris ini mengklaim dirinya diperkosa secara bergiliran di dalam sebuah kamar hotel di resor Ayia Napa.


Para pemuda Israel itu menyangkal tuduhan yang dilontarkan gadis Inggris tersebut.

"Pemerkosaan tidak pernah terjadi," tegas seorang sumber kepolisian setempat. Gadis Inggris itu ditangkap atas dugaan memicu keonaran publik setelah memberikan pernyataan berbeda kepada kepolisian setempat.

Secara terpisah, pengacara dari salah satu pemuda Israel yang sempat ditangkap, Ioannis Habaris, menyebut gadis Inggris itu memberikan keterangan palsu ke polisi. "Terduga korban menahan diri dalam memberikan keterangan dan akan didakwa atas keonaran publik karena memberikan keterangan palsu," sebut Habaris kepada Reuters TV.

Ditambahkan Habaris bahwa langkah selanjutnya adalah mengajukan gugatan hukum terhadap gadis Inggris itu, mewakili para pemuda Israel yang sempat ditahan.


Sesuai aturan hukum yang berlaku di Siprus, otoritas setempat hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam untuk menangkap seorang tersangka, sebelum pengadilan memutus soal perpanjang penahanan yang bisa diajukan lebih lanjut.

Menteri Pendidikan Israel, Rafael Peretz, saat ditanya soal kasus yang menyeret pemuda-pemuda Israel di Siprus menyatakan: "Kami perlu memeriksa detailnya. Kami tentu mendukung anak-anak Israel yang memiliki standar moral tertinggi." (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads