Mahasiswa Australia yang Sempat Ditahan Korut Bantah Jadi Mata-mata

Mahasiswa Australia yang Sempat Ditahan Korut Bantah Jadi Mata-mata

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 10 Jul 2019 05:00 WIB
(Foto: AAP Image/Supplied by the Sigley family/via REUTERS)
Seoul - Mahasiswa Australia, Alek Sigley, yang sempat ditahan di Korea Utara membantah telah menjadi mata-mata negaranya. Sigley dilepaskan Korut pada pekan lalu.

"Tuduhan bahwa saya adalah mata-mata adalah (sangat jelas) salah," tulis Sigley di Twitter, seperti dilansir AFP, Rabu (10/7/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigley mengaku masih ingin melanjutkan penelitian akademiknya di Korea Utara. Namun dia tidak memiliki rencana untuk mengunjungi negara tersebut dalam waktu dekat ini.

"Saya masih sangat tertarik pada Korea Utara dan ingin melanjutkan penelitian akademis dan pekerjaan lain yang terkait dengan negara itu. Tetapi saya, saat ini tidak memiliki rencana untuk mengunjungi negara itu lagi, setidaknya dalam jangka pendek," tulisnya.



Kicauan itu merupakan komentar pertama yang membahas insiden yang dialami Sigley. Dia telah menjadi salah satu orang yang fasih berbahasa Korea dan tinggal serta belajar di Korea Utara.

Hilangnya Sigley memicu kekhawatiran tentang nasibnya. Itu terjadi hanya beberapa hari sebelum pertemuan G20 dan pertemuan penting Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kom Jong-Un.

Setelah dia dibebaskan dan terbang ke Jepang, media pemerintah Korea Utara menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan negara itu telah mendeportasi mahasiswa tersebut karena melakukan kegiatan mata-mata.

"Saya mungkin tidak akan pernah lagi berjalan di jalanan Pyongyang, sebuah kota yang memegang tempat yang sangat istimewa di hati saya," Sigley.

"Saya mungkin tidak akan pernah lagi melihat guru dan mitra saya di industri perjalanan, yang saya anggap teman dekat. Tapi itulah kehidupan," sambung dia.


Mahasiswa Australia yang Sempat Ditahan Korut Bantah Jadi Mata-mata



(knv/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads