Dilansir AFP, Sabtu (6/7/2019), para imigran itu diculik dan disekap selama 20 hari di kota Celaya, yang berjarak 210 kilometer dari ibu kota Mexico City.
Menteri Keamanan Negara, Juan Jose Gonzalez, menyatakan bahwa para imigran itu mengakui kerabat mereka telah melakukan pembayaran uang tebusan kepada para penculik. Belum diketahui pasti siapa dalang di balik penculikan para imigran ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun diketahui bahwa para imigran, khususnya imigran ilegal, seringkali menjadi target geng-geng kriminal yang beroperasi di Meksiko. Laporan otoritas setempat mencatat lebih dari 40 ribu orang dilaporkan hilang di wilayah Meksiko.
Gonzalez menambahkan bahwa para imigran ini tengah menjalani pemeriksaan medis usai diselamatkan pada Jumat (5/7) waktu setempat.
Secara terpisah, Kementerian Keamanan Meksiko mengumumkan penangkapan 59 imigran di sekitar kota Saltillo, dekat perbatasan AS. Sebagian besar imigran yang ditangkap diketahui berasal dari Honduras.
Diketahui, ribuan warga Amerika Tengah nekat menyeberangi wilayah Meksiko setiap tahunnya, dengan harapan bisa mencapai wilayah Amerika Serikat. Kebanyakan imigran ini berniat mencari suaka di AS untuk menghindari kekerasan dan kemiskinan di negara asalnya.
Masalah imigran sempat memicu ketegangan antara AS dan Meksiko. Setelah Presiden AS Donald Trump mengancam Meksiko, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador sepakat untuk menangkap para imigran yang kedapatan tidak memiliki dokumen sah.
Berdasarkan kesepakatan dengan AS yang disetujui bulan lalu, Meksiko mengerahkan puluhan ribu personel militer dan Garda Nasional untuk menjaga perbatasan.
(nvc/fdn)