Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (2/7/2019), insiden tembok roboh ini terjadi di sebuah area permukiman kumuh di Mumbai pada Selasa (2/7) dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Hujan yang mengguyur kawasan tersebut sangat deras sehingga memicu insiden maut ini.
Juru bicara badan penanggulangan bencana Mumbai, Tanaji Jamble, menuturkan kepada AFP bahwa sekitar 69 orang lainnya mengalami luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan seorang pejabat Brigade Pemadam Kebakaran setempat, hujan deras telah merobohkan sebuah tembok yang ada di lokasi dibangunnya sejumlah gubuk yang ditinggali warga setempat. Disebutkan bahwa gubuk-gubuk itu dibangun di sebuah lereng bukit di Malad, pinggiran Mumbai.
Diketahui bahwa sebagian besar wilayah Mumbai, ibu kota finansial India ini, sedang berjuang keras menghadapi musim penghujan tahunan, dengan proyek konstruksi berlangsung di banyak lokasi, ditambah selokan dan saluran air yang dipenuhi sampah sehingga rawan kekacauan.
"Upaya penyelamatan masih berlangsung. Sejauh ini, kami telah menyelamatkan lebih dari puluhan orang," sebut otoritas setempat.
![]() |
Hujan dengan curah lebih dari 300 mm yang mengguyur dalam 24 jam terakhir di beberapa area, telah memicu banjir di ruas jalanan juga rel kereta api setempat. Dampaknya, layanan kereta api di Mumbai dan sekitarnya, yang setiap harinya membawa jutaan orang berangkat kerja, terpaksa dihentikan sementara.
Para prakirawan cuaca setempat memperkirakan bahwa hujan lebat yang terjadi secara berselang dan hujan luar biasa deras yang terjadi secara terisolasi masih akan mengguyur. Warga setempat diimbau untuk tetap tinggal di dalam rumah.
"Hujan diperkirakan akan tetap intens hari ini," kata para prakirawan setempat via Twitter. "Kami meminta Anda untuk tetap tinggal di dalam ruangan kecuali ada urusan darurat," imbuhnya.
Penebangan dari Bandara Mumbai, yang merupakan bandara terbesar kedua di India, mengalami penundaan setelah sebuah penerbangan domestik SpiceJet tergelincir di landasan saat melakukan pendaratan.
Diketahui bahwa setiap musim penghujan tiba, antara Juni hingga September, India dilanda berbagai insiden fatal yang melibatkan ambruknya gedung atau robohnya tembok. Insiden semacam ini disinyalir karena hujan deras memperlemah pondasi bangunan-bangunan setempat yang dibangun secara buruk.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini