Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (19/6/2019), salah satu penumpang bernama Mirjeta Basha (31) sempat merekam situasi di dalam kabin pesawat saat insiden terjadi pada Minggu (16/6) waktu setempat. Dalam video itu terdengar penumpang berteriak saat pesawat jenis Boeing 737-300 itu diguncang turbulensi.
Rekaman video itu menunjukkan bagian kabin pesawat tersentak dengan keras. Seorang pramugari dan sebuah kereta makanan terlempar hingga ke langit-langit kabin pesawat. Seorang penumpang lainnya, yang basah kuyup terkena cairan dari kereta makanan, tampak mengatupkan kedua tangannya dan berdoa di akhir video.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat ALK Airlines dengan nomor penerbangan VBB-7205 itu dilaporkan membawa 121 orang saat insiden terjadi. Menurut situs penerbangan AeroInside, pesawat sedang mengudara di atas wilayah South Tyrol, sebuah provinsi di Italia bagian timur laut, sekitar 30 menit sebelum mendarat di Basel, Swiss saat turbulensi terjadi.
"Saat (pesawat) menghindari sel badai aktif yang terisolasi," sebut AeroInside soal situasi saat turbulensi terjadi.
Meski mengalami turbulensi, pesawat berhasil mendarat dengan selamat di Basel. Namun sedikitnya 10 penumpang harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka-luka ringan. Sekitar 2,5 jam kemudian, pesawat pun terbang untuk kembali ke Kosovo.
![]() |
Basha, penumpang yang merekam video situasi di kabin, mengatakan kepada surat kabar Swiss, 20 Minten bahwa dirinya saat itu yakin semuanya akan tewas saat insiden itu terjadi.
"Orang-orang mulai berteriak dan menangis. Seorang pramugari membanting trolinya ke langit-langit. Gelas-gelas beterbangan, beberapa terkena tumpahan air panas ... Saya pikir kita semua akan mati," ucap Basha.
Suami Basha termasuk salah satu yang terkena tumpahan air panas dan dibawa ke rumah sakit bersama sejumlah penumpang lainnya.
Menurut Basha, para awak pesawat tetap tenang selama insiden ini terjadi. "Mereka memberitahu kita bahwa tidak perlu takut, dan semuanya akan dilewati," tuturnya.
Laporan AeroInside menyebut ALK Airlines menyatakan tanda sabuk pengaman menyala saat turbulensi terjadi, karena pilot pesawat mengantisipasi adanya turbulensi. Setelah insiden itu, pilot pesawat meminta untuk menurunkan ketinggian pesawat. Tidak ada situasi darurat yang dilaporkan.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini