Dilansir dari AFP, Senin (17/6/2019), aksi ini dilakukan Lahiri karena terinspirasi aksi pesulap beken Harry Houdini. Namun aksi berjalan tak sesuai dengan rencana dan Lahiri hilang di kedalaman air.
Lahiri, yang dikenal dengan nama panggung Jadugar Mandrake (Wizard Mandrake), menjalankan aksinya dengan kostum kuning dan merah. Kaki dan tangan pria 40 tahun itu terikat erat sebelum diceburkan ke sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Lahiri tidak muncul ke permukaan. Penonton pun panik, termasuk keluarga dan anggota timnya.
Petugas penyelamat lalu menjelajahi perairan keruh yang mengalir cepat sejak Minggu (16/6), namun Lahiri belum ditemukan.
"Kami khawatir dia tenggelam di sungai," kata polisi lalu lintas sungai, Syed Waquar Raza, kepada AFP.
Sebelumnya, Lahiri mengatakan pernah berhasil melakukan aksi serupa 21 tahun yang lalu di tempat yang sama di kota timur.
"Aku berada di dalam kotak kaca antipeluru yang diikat dengan rantai dan kunci dan jatuh dari jembatan Howrah. Lalu aku keluar dalam 29 detik," kata Lahiri.
Dia mengakui akan sulit membebaskan dirinya saat ini.
"Jika saya bisa membukanya, itu akan menjadi sihir, tetapi jika saya tidak bisa, itu akan menjadi tragis," katanya.
Dia juga mengatakan sedang melakukan aksi menantang maut untuk 'membangkitkan minat pada sihir'.
Lahiri pernah mencoba aksi lain di sungai pada 2013, namun dia diserang oleh penonton yang melihatnya melarikan diri dari kurungan yang terkunci melalui pintu yang terlihat jelas.
Dia dipukuli dan ditinju sehingga wig cokelat keemasan panjang yang dipakainya terlepas dari kerumunan.
Harry Houdini adalah seorang stuntman Amerika kelahiran Hungaria yang menjadi sensasi pada awal abad ke-20 dengan prestasi pemberani termasuk melarikan diri dari peti yang diturunkan ke Sungai Timur di New York pada 1912. (jbr/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini