Tak Percaya AS, Pemimpin Tertinggi Iran Tak Mau Balas Pesan dari Trump

Tak Percaya AS, Pemimpin Tertinggi Iran Tak Mau Balas Pesan dari Trump

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 13 Jun 2019 19:35 WIB
PM Jepang Shinzo Abe saat bertemu pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Official Khamenei website/Handout via REUTERS)
Teheran - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei enggan membalas pesan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang disampaikan melalui Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe. Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan mengulangi 'pengalaman pahit' berunding dengan AS.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (13/6/2019), dalam kunjungan langka ke Teheran, pekan ini, Abe membawa pesan khusus untuk para pemimpin Iran dari Trump. Abe bertemu Khamenei setelah sebelumnya bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam kunjungan dua hari ke Teheran.

Pesan khusus itu tidak diungkap lebih lanjut. Namun media-media Iran melaporkan bahwa Khamenei tak mau membalas pesan dari Trump tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak menganggap Trump sebagai orang yang layak untuk bertukar pesan. Saya tidak punya pesan balasan apapun untuknya, baik sekarang atau nanti," ucap Khamenei dalam pertemuan dengan Abe seperti dikutip media nasional Iran.


Khamenei juga disebut mengatakan bahwa janji-janji Trump untuk tidak mengupayakan perubahan rezim di Iran sebagai 'sebuah kebohongan'. Dia juga menyatakan tidak mempercayai tawaran AS untuk berunding secara jujur.

Diketahui bahwa ketegangan antara Iran dan AS semakin memuncak setelah Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran, tahun lalu. AS juga memberlakukan kembali sanksi-sanksi sepihak terhadap Iran dan mengerahkan armada militer ke kawasan Teluk.

"Republik Islam Iran tidak memiliki kepercayaan pada Amerika dan tidak akan pernah mengulangi pengalaman pahit dari perundingan sebelumnya dengan Amerika dalam kerangka JCPOA," sebut Khamenei, merujuk pada kesepakatan nuklir Iran yang mengatur pembatasan program nuklir dan disetujui tahun 2015 lalu.

"Tidak ada negara yang bijaksana dan penuh kebanggaan yang akan menerima perundingan di bawah tekanan," tegasnya.


Kepada wartawan usai bertemu Khamenei, Abe menyatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran itu memastikan negaranya tidak akan membuat senjata nuklir.

"Pemimpin Tertinggi Khamenei menyampaikan komentar bahwa negaranya tidak akan dan tidak seharusnya membuat, memiliki atau menggunakan senjata nuklir, dan bahwa negaranya tidak punya niat semacam itu," ucap Abe.

Kunjungan Abe ke Teheran ini diharapkan bisa membantu meredakan ketegangan antara Iran dan AS. Di sisi lain, kunjungan ke Iran ini tercatat sebagai yang pertama oleh seorang PM Jepang yang aktif menjabat dalam 41 tahun terakhir sejak revolusi Iran tahun 1979.

Dalam pertemuan dengan Rouhani, Abe melontarkan peringatan untuk Iran dan AS soal 'konflik tak disengaja' yang bisa saja terjadi di tengah ketegangan. Tidak hanya itu, Abe juga menyerukan kepada Iran untuk memainkan 'peran konstruktif' dalam perdamaian di kawasan Timur Tengah.

(nvc/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads