Dilansir AFP, Kamis (6/6/2019), longsor terjadi pada Selasa (4/6) malam di kaki Gunung Elgon. Palang Merah Uganda menyatakan longsor juga menyebabkan 150 rumah hancur.
Data yang didapat Palang Merah Uganda, sebanyak 27 orang mengalami luka luka. Sementara itu 350 orang harus mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Longsor Terjang Timur Uganda, 41 Orang Tewas |
Relawan cabang Palang Merah setempat bersama dengan polisi setempat bergabung dalam upaya dan mengambil mayat-mayat itu. Dilaporkan, wanita berusia 73 tahun dan tiga anak menjadi korban tewas dalam bencana longsor ini.
"Daerah yang terkena dampak memiliki lereng curam. Aksesibilitas masih menjadi tantangan," ujar Irene.
Anggota parlemen lokal, Godfrey Watenga mengatakan kepada AFP, bencana tanah longsor yang terjadi sebagai peristiwa tragis. Dia menyebut proses evakuasi memiliki kendala lantaran medannya yang sulit.
"Ini adalah kejadian yang tragis. Banyak orang dikatakan sudah mati dan banyak yang hilang. Tetapi kami berusaha untuk mendapatkan rinciannya karena medan di sini sulit untuk bermanuver dan sampai ke desa-desa yang terkena dampak," kata Watenga.
Distrik Bududa, yang terletak di perbatasan antara Uganda dan Kenya merupakan daerah berisiko tinggi untuk tanah longsor. Pada tahun 2018 setidaknya 41 orang tewas setelah sebuah sungai di wilayah itu meluap. Dan, pada tahun 2010 setidaknya 100 orang tewas dalam tanah longsor. (idn/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini