Dilansir dari Reuters, Selasa (4/6/2019), Menteri Dalam Negeri Lebanon, Raya al-Hassan menyebutnya sebagai 'serangan lone wolf'. Dua petugas keamanan mengatakan, pria itu menyerang membawa senjata dan melemparkan bom ke pasukan keamanan di sebuah gedung pemerintahan dan menembaki patroli.
Tentara kemudian mengepung pria bersenjata itu yang berada dalam sebuah bangunan tempat tinggalnya. Namun pada saat itu, pria tersebut meledakkan diri. Dilaporkan, penyerang itu sebelumnya pernah dipenjara dengan tuduhan keterlibatan dengan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Dalam Negeri, Raya al-Hassan menyebut serangan tersebut sebagai bentuk baru terorisme. "Bisakah saya mengatakan kepada Anda, kita bisa mengekangnya 100 persen? Kita tidak bisa mengekangnya. Negara-negara yang mungkin lebih maju dari kita juga belum mampu," ujarnya.
Serangan besar telah terjadi di Lebanon sejak gelombang pemboman oleh para militan. Banyak di antara mereka terkait dengan perang di negara tetangga, Suriah, dan melanda bagian negara tersebut sejak tahun 2013 hingga 2016. (azr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini