Boeing Temukan Cacat di Sejumlah Sayap Pesawatnya, Termasuk 737 MAX 8

Boeing Temukan Cacat di Sejumlah Sayap Pesawatnya, Termasuk 737 MAX 8

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 03 Jun 2019 09:40 WIB
Ilustrasi pesawat Boeing (Foto: Stephen Brashear/Getty Images.)
Washington - Boeing mengumumkan sebagian pesawat 737-nya, termasuk 737 MAX 8, dapat mengalami cacat pada bagian sayap. Namun, menurut Boeing, belum ada laporan masalah akibat cacat sayap itu.

Dilansir dari AFP, Senin (3/6/2019), raksasa penerbangan Amerika Serikat yang diguncang persoalan usai seluruh armada 737 MAX 8 digrounded pada pertengahan Maret mengatakan, sebuah subkontraktor menginformasikan adanya masalah dengan pada bagian tepi depan sayap.

Tepi depan sayap pada sebuah pesawat adalah kunci untuk lepas landas. Bagian tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan tarikan sayap dan termasuk aerodinamika jet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dalam sebuah pernyataan, Boeing mengatakan pihaknya telah menyampaikan nomor lot yang rusak kepada pemilik pesawat sehingga mereka dapat memeriksa bagian yang dimaksud. Jika operator menemukan bagian-bagian yang rusak di pesawat mereka, mereka harus menggantinya sebelum mengembalikan pesawat.

"Ini adalah perangkat yang dianggap kritis karena jika bilah tepi terdepan tidak menyebar secara simetris, mungkin ada perbedaan lift yang bisa berbahaya terutama pada saat lepas landas dan mendarat," kata seorang pakar aeronautika kepada AFP.

Pesawat-pesawat MAX 8 sendiri di-grounded setelah 346 orang tewas dalam dua kecelakaan pada akhir 2018 dan awal 2019 lalu. Yang pertama di Indonesia pada Oktober 2018 diikuti oleh satu di Ethiopia pada Maret 2019.



Lama dianggap sebagai 'standar emas' secara internasional, reputasi US Federal Aviation Administration (FAA) kini disorot di tengah pengawasan dan laporan yang memungkinkan Boeing untuk mengesahkan sendiri beberapa fitur MAX secara efektif.

Boeing kini sedang mengerjakan perbaikan perangkat lunak yang akan memungkinkan MAX 8 mulai terbang lagi. Tapi, perbedaan telah muncul antara Amerika Serikat dan Kanada tentang cara melatih pilot pada perangkat lunak setelah pembaruan.

Washington percaya pelatihan pada komputer atau tablet sudah cukup untuk pilot berpengalaman. Tetapi Kanada ingin pelatihan dengan simulator penerbangan.



Simak Juga 'American Airlines Perpanjang Pembatalan Penerbangan Boeing 737 MAX':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads