Seorang pejabat militer Sri Lanka mengatakan, sekitar 3 ribu personel militer dikerahkan di ibu kota Colombo dan sekitarnya serta di kota-kota penting lainnya untuk melakukan operasi pengepungan dan pencarian yang dimulai pada Kamis (23/5) lalu.
Dalam tiga hari pertama, militer menangkap 87 tersangka dan mereka diserahkan ke polisi untuk penyelidikan lebih jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah orang yang ditahan bisa sekitar 100 orang sejauh ini," ujar seorang pejabat keamanan seperti dilansir dari kantor berita AFP, Senin (27/5/2019).
Disebutkannya, nyaris semua tersangka tersebut ditangkap karena kepemilikan narkoba dan dalam sejumlah kasus, karena kedapatan memiliki senjata ilegal.
Beberapa orang dari mereka yang ditangkap tersebut, memiliki video dan material propaganda lainnya untuk kelompok militan, National Thowheeth Jama'ath (NTJ) yang disebut bertanggung jawab atas serangan-serangan bom saat Hari Paskah pada 21 April lalu.
Kelompok radikal ISIS juga mengklaim serangan-serangan bom di gereja-gereja dan hotel-hotel pada Hari Paskah tersebut.
Sejumlah bagian di Colombo juga menjadi target dalam operasi pencarian yang dilakukan militer. Operasi serupa juga dilakukan di North Western Province, sebelah utara Colombo, di mana kerusuhan anti-muslim bulan ini menyebabkan satu orang tewas dan ratusan toko milik warga muslim, rumah-rumah dan masjid-masjid dihancurkan.
Simak Juga "Media Sosial Diblokir Guna Meredam Gejolak di Sri Lanka":
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini