WNI yang Ditangkap Terkait ISIS di Malaysia Pernah Dibui di Surabaya

WNI yang Ditangkap Terkait ISIS di Malaysia Pernah Dibui di Surabaya

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 17 Mei 2019 12:16 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Kuala Lumpur - Satu warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap oleh polisi Malaysia terkait sel militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), disebut pernah dipenjara sebelumnya di Surabaya. WNI ini dikenalkan dengan ideologi ISIS selama mendekam di penjara.

Dituturkan Inspektur Polisi Jenderal Abdul Hamid Bador yang merupakan Kepala Kepolisian Malaysia, seperti dilansir The Star dan Reuters, Jumat (17/5/2019), WNI bernama Nuruddin Alele alias Fatir Tir itu pernah dipenjara selama 5 tahun di Surabaya. Tidak disebut lebih lanjut pelanggaran hukum apa yang membuatnya dibui.

"Tersangka diyakini telah diradikalisasi setelah dikenalkan dengan ideologi Daulah Islamiyah (nama lain ISIS) selama dipenjara selama lima tahun di Surabaya, Indonesia," ungkap Abdul Hamid dalam pernyataannya. Tidak disebut lebih lanjut siapa yang mengenalkannya dengan ideologi ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nuruddin Alele ditangkap bersama dua warga Malaysia oleh Divisi Pemberantasan Terorisme pada Kepolisian Malaysia pada Selasa (14/5) waktu setempat. WNI berusia 34 tahun ini ditangkap di wilayah Banting, Selangor.

Abdul Hamid menyebut Nuruddin Alele sebagai anggota sel 'kawanan serigala' terkait ISIS, yang empat anggota lainnya terlebih dulu ditangkap dalam penggerebekan di Kuala Lumpur dan Terengganu pada 5-7 Mei. Terdapat satu WNI berusia 49 tahun di antara empat tersangka yang ditangkap itu.

"Berdasarkan perintah yang diterima dari sel terornya, dia (Nuruddin Alele-red) juga berencana melancarkan serangan terhadap tempat-tempat ibadah non-muslim di Klang Valley," sebut Abdul Hamid dalam pernyataannya.


Kepolisian Malaysia sebelumnya menyatakan bahwa sel 'kawanan serigala' terkait ISIS dicurigai merencanakan serangan teror dan pembunuhan saat bulan suci Ramadhan. Mereka diduga merencanakan serangan terhadap tempat-tempat ibadah non-muslim di Klang Valley, juga terhadap tempat-tempat hiburan di Malaysia.

Selain merencanakan serangan teror, mereka juga berencana membunuh tokoh penting atau target VIP yang dianggap gagal 'melindungi kesucian Islam'. Target VIP yang dimaksud tidak disebut lebih lanjut oleh polisi Malaysia. Enam bom rakitan dan sebuah pistol jenis CZ 9mm beserta 15 butir peluru disita saat penangkapan anggota sel teror tersebut.

(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads