"Bisa jadi 250 atau 260. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti. Ada begitu banyak bagian tubuh dan sulit untuk memberikan angka yang tepat," kata Direktur Jenderal Layanan Kesehatan Sri Lanka, Anil Jasinghe, dikutip dari Reuters, Kamis (25/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya kementerian kesehatan memberikan angka tersebut kepada kami," katanya.
Seperti diketahui, Sri Lanka diguncang rentetan serangan bom bunuh diri saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4) waktu setempat. Otoritas Sri Lanka kemudian melaporkan korban tewas mencapai 359 orang, termasuk puluhan warga negara asing dan puluhan anak-anak. Korban luka akibat rentetan ledakan itu dilaporkan mencapai 500 orang.
Pemerintah Sri Lanka menyatakan ada sembilan pengebom bunuh diri, dengan salah satunya wanita, yang melakukan serangan bom tersebut. Nyaris 60 tersangka ditangkap terkait rentetan bom mematikan tersebut.
Tonton Juga 'Detik-detik Pelaku Bom Sri Lanka Memasuki Gereja':
(mae/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini